KAMI INDONESIA – Overtraining merujuk pada kondisi di mana tubuh mengalami tekanan fisik yang berlebihan akibat olahraga yang dilakukan secara terus-menerus tanpa waktu istirahat yang cukup.
Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kinerja, kelelahan kronis, gangguan tidur, hingga dampak psikologis seperti depresi dan kecemasan.
Tanda Pertama: Kelelahan yang Berlebihan
Salah satu tanda paling umum dari overtraining adalah kelelahan yang berkepanjangan. Perasaan lelah ini tidak akan hilang meskipun sudah beristirahat cukup lama.
Kelelahan ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak mampu pulih dari latihan fisik yang dilakukan, sehingga memerlukan waktu istirahat yang lebih lama.
Tanda Kedua: Penurunan Kinerja Olahraga
Ketika seseorang mulai mengalami overtraining, biasanya akan ada penurunan yang signifikan dalam kemampuan fisiknya. Hal ini bisa dicontohkan dengan sulitnya menyelesaikan olahraga dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya.
Penurunan ini seringkali terasa menyakitkan dan dapat menurunkan motivasi berolahraga.
Tanda Ketiga: Gangguan Tidur
Overtraining juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Atlet atau individu yang mengalami overtraining sering melaporkan kesulitan untuk tidur nyenyak atau mengalami insomnia.
Gangguan tidur ini akan berdampak negatif pada pemulihan tubuh dan dapat memperburuk kondisi fisik dan mental.
Tanda Keempat: Perubahan Mood dan Kesehatan Mental
Penting untuk diperhatikan bahwa overtraining tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, namun juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Individu mungkin mengalami perubahan mood, seperti kecemasan, depresi, atau mudah marah.
Hal ini sering disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon akibat stres fisik yang berlebihan.
Tanda Kelima: Nyeri Otot yang Tidak Hilang
Salah satu gejala yang sering kali muncul pada individu yang mengalami overtraining adalah nyeri otot yang menetap. Sementara rasa sakit setelah berolahraga adalah hal yang normal, nyeri yang berkepanjangan harus diwaspadai.
Jika nyeri tidak mereda bahkan setelah periode istirahat yang cukup, itu bisa menjadi sinyal bahwa tubuh mengalami overtraining.
