KAMI INDONESIA – Menurut laporan dari Mastercard Economics Institute, Hanoi dan Bangkok termasuk dalam daftar kota-kota dengan angka penipuan turis tertinggi. Angka ini bukan hanya sekadar statistik, melainkan sebuah peringatan bagi para pelancong.
Dalam konteks global, angka penipuan di dua kota ini tidak dapat dianggap remeh, karena mencerminkan berbagai bentuk penipuan yang dapat merugikan turis, mulai dari masalah layanan transportasi hingga agen perjalanan yang tidak dapat dipercaya.
Dominasi Penipuan di Sektor Transportasi
Laporan menunjukkan bahwa layanan taksi dan penyewaan mobil memegang peranan terbesar dalam angka penipuan di Jakarta, mencapai 66 persen dari total laporan yang masuk. Ini menjadi peringatan bagi siapa saja yang berencana untuk mengunjungi kota ini atau kota lain dengan masalah serupa.
Bagi turis yang mengunjungi Bangkok atau Hanoi, memahami risiko di sektor transportasi sangat penting. Banyak pelancong yang mengaku ditipu oleh pengemudi taksi atau penyedia transportasi lainnya yang meminta tarif jauh di atas harga normal.
Tidak hanya di Jakarta, penipuan dalam layanan agen perjalanan juga menjadi titik merah dalam laporan tersebut. Terungkap bahwa penipuan terkait pemesanan tur dan perjalanan lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan sektor lainnya.
Banyak kasus yang dilaporkan menyebutkan bahwa setelah membayar, tur yang dijanjikan tidak pernah terjadi atau sangat berbeda dari yang diiklankan. Ini mencerminkan pentingnya memilih agen perjalanan yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Penipuan Layanan Makanan yang Mengkhawatirkan
Selain transportasi dan agen perjalanan, layanan makanan juga menjadi sumber penipuan yang signifikan bagi turis. Banyak yang melaporkan telah dikenakan biaya berlebihan atau mendapatkan layanan yang tidak sesuai dengan harapan.
Dengan banyaknya traveler yang mencari pengalaman kuliner lokal, penting untuk berhati-hati dan tidak langsung mempercayai harga yang ditawarkan. Menggunakan aplikasi atau platform yang dapat memberikan rekomendasi terbaik bisa jadi solusi untuk menghindari penipuan.
Perbandingan dengan Kota Lain di Dunia
Dalam konteks global, Hanoi dan Bangkok menghadapi persaingan dengan kota-kota lain seperti Cancun dan Dhaka yang juga mengalami peningkatan angka penipuan. Namun, dua kota Asia Tenggara ini berhasil menarik perhatian karena tingginya frekuensi kasus yang dilaporkan.
Dibandingkan dengan kota-kota seperti San Francisco, Dublin, dan Seoul yang memiliki tingkat penipuan terendah, jelas terlihat bahwa beberapa destinasi wisata terkenal menyimpan risiko yang lebih tinggi.
Menyadari angka penipuan yang tinggi di kota-kota tujuan wisata ini, penting bagi setiap pelancong untuk mempersiapkan diri. Memahami risiko dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dapat mengurangi kemungkinan menjadi korban penipuan.
Selalu lakukan riset sebelum perjalanan, pilih transportasi dan akomodasi yang terpercaya, serta tetap waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan.