KAMI INDONESIA – Penemuan mengejutkan datang dari kawasan Taman Nasional Big Bend, Texas, Amerika Serikat. Sekelompok mahasiswa geologi dari Sul Ross State University (SRSU) tanpa sengaja menemukan tulang belakang Alamosaurus—dinosaurus terbesar yang pernah menjelajahi benua Amerika Utara.
Alamosaurus sendiri merupakan dinosaurus herbivora berukuran kolosal dari zaman Kapur Akhir (Late Cretaceous), dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 30 meter. Meskipun fosil dari spesies ini sudah pernah ditemukan sebelumnya, sebagian besar kondisinya terpisah dan tidak utuh.
Namun, vertebra yang ditemukan kali ini berbeda. Spesimen tersebut disebut sebagai salah satu temuan paling lengkap dan terawat dari Alamosaurus di wilayah Big Bend, membuka peluang besar bagi studi lanjutan mengenai struktur tubuh, ukuran, dan ekologi hewan purba tersebut.
“Ini bukan sekadar penemuan tulang, ini adalah puzzle besar dari masa lalu yang akhirnya mulai tersusun,” kata tim peneliti dari SRSU dalam pernyataan mereka.
Tim mahasiswa tersebut awalnya melakukan penelitian geologi biasa, mengkaji batuan era Cretaceous-Eocene untuk tugas akademik. Namun saat menyisir salah satu sudut lokasi, mereka menemukan tulang belakang besar yang tertanam dalam lapisan batuan, menandai momen yang tak akan mereka lupakan.
Proses identifikasi dilakukan oleh para dosen pembimbing dan staf laboratorium paleontologi di SRSU. Spesimen tersebut kini tengah dipelajari lebih lanjut untuk menentukan usianya, keutuhan kerangka, serta kemungkinan koneksi dengan fosil Alamosaurus lain yang ditemukan sebelumnya di lokasi yang sama.
Big Bend selama ini memang dikenal sebagai ladang emas bagi para paleontolog, namun temuan ini dinilai sebagai salah satu yang paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Selain menambah koleksi ilmiah, vertebra ini juga dinilai bisa mengubah asumsi lama mengenai persebaran dan ukuran sebenarnya dari Alamosaurus.
“Yang lebih membanggakan, ini ditemukan langsung oleh mahasiswa. Ini bukti bahwa penelitian lapangan benar-benar bisa mengubah arah ilmu pengetahuan,” kata Jesse Kelsch, dosen pembimbing lapangan dalam ekspedisi tersebut.
Dengan penemuan ini, para peneliti berharap dapat menggali lebih banyak sisa-sisa tubuh dinosaurus dari lokasi yang sama. Siapa tahu, mungkin saja kerangka utuh Alamosaurus bisa segera terekspos dari perut bumi, dan menambah babak baru dalam sejarah dinosaurus dunia.