spot_img

Terungkap Biang Kerok Peserta Job Fair Bekasi Membludak

KAMI INDONESIA – Job Fair ‘Bekasi Pasti Kerja’ yang diselenggarakan pada 27 Mei 2025 menjadi sorotan tajam akibat kericuhan yang melibatkan ribuan pencari kerja. Acara ini dilaksanakan di President University Convention Center, Jababeka, dengan tujuan menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat Bekasi.

Namun, kenyataan di lapangan berbanding terbalik dengan harapan; jumlah peserta mencapai 25.000 orang, jauh melampaui kapasitas yang seharusnya ditangani. Dengan hanya 3.000 lowongan yang tersedia, situasi menjadi sangat padat dan kacau.

Penyebab Utama Kericuhan

Kurangnya persiapan dan sistem registrasi yang tidak memadai ikut andil dalam kekacauan tersebut. Tanpa adanya pendaftaran online atau sistem antrean yang jelas, para peserta dipaksa untuk berdesak-desakan dalam antrean panjang, menyebabkan banyak di antara mereka pingsan akibat sesak napas dan kelelahan.

Pihak penyelenggara seharusnya memperkirakan jumlah peserta berdasarkan jumlah lowongan yang tersedia. Ketidaksesuaian ini mengakibatkan banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan tetapi terjebak dalam suasana yang berbahaya.

Dari ribuan pencari kerja, banyak yang merasa frustasi dan kecewa dengan situasi yang terjadi. Mereka mengharapkan acara ini sebagai kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi sebaliknya menemui kendala yang menyakitkan.

Pencari kerja, terutama perempuan, mengalami trauma akibat kepadatan dan kekacauan yang terjadi. Dalam beberapa kasus, pingsannya peserta menunjukkan betapa seriusnya situasi ini dan perlunya langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Pengangguran

Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, serta Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan komitmen untuk terus melakukan program rekrutmen kerja guna mengurangi angka pengangguran. Bursa kerja ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja pemerintah daerah.

Selain itu, mereka mengindikasikan pentingnya membuka lebih banyak lowongan kerja dan menyusun sistem yang lebih baik dalam penyelenggaraan event serupa, agar tidak ada lagi kesulitan dalam mencari pekerjaan di masa depan.

Feedback dari peserta menjadi sangat penting untuk evaluasi dan perbaikan di masa mendatang. Rasa ketidakpuasan yang muncul dari peserta dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan sistem yang ada.

Masyarakat harus aktif berkomunikasi dengan pemerintah untuk menyampaikan apa yang kurang dan apa yang dapat diperbaiki, agar peluang kerja tidak terhambat oleh masalah seperti yang terjadi pada acara ini.

Penting bagi pihak penyelenggara untuk membangun sistem registrasi online yang efisien, agar dapat memprediksi jumlah peserta dan mengatur keamanan dengan lebih baik. Selain itu, informasi yang jelas harus disampaikan kepada peserta agar tidak terjadi kesalahpahaman menjelang acara.

Melibatkan organisasi atau lembaga yang berpengalaman dalam penyelenggaraan event juga dapat menjadi solusi untuk merancang job fair yang lebih tertib dan aman bagi semua yang terlibat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles