KAMI INDONESIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terhadap instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kadernya mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis Anggota DPR dan DPRD Fraksi PDIP di Bali.
Jokowi menegaskan bahwa setiap partai politik berhak untuk menentukan kebijakan internalnya masing-masing, menyatakan, ‘Ya setiap partai memiliki kebijakan-kebijakan internal sendiri-sendiri.’
Instruksi Megawati dan Amnesti untuk Hasto
Instruksi Megawati agar kader mendukung pemerintah disampaikan setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menerima amnesti terkait kasus suap PAW DPR RI. Keputusan ini diumumkan menjelang Kongres PDIP yang akan digelar di Bali.
Menghadapi pertanyaan dari wartawan, Jokowi memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai kongres, hanya menyatakan, ‘Itu internal partai.’
Hak Istimewa Presiden dan Pertimbangan Politis
Menyusul pertanyaan mengenai amnesti untuk Hasto, Jokowi menjelaskan bahwa hak istimewa presiden telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Ia menyatakan, ‘Itu adalah hak prerogatif, hak istimewa presiden yang diberikan oleh undang-undang dasar kita dan kita menghormati.’
Jokowi juga mengungkapkan keyakinan bahwa Presiden Prabowo telah mempertimbangkan aspek politik, hukum, dan sosial politik sebelum memutuskan untuk memberikan amnesti.
Ketidakpastian dan Tantangan Partai
Situasi politik internal PDIP semakin dinamis dengan berbagai pernyataan dari para petinggi partai. Dalam situasi seperti ini, penting bagi partai untuk menjaga soliditas dan kesepakatan di kalangan anggota.
Masyarakat kini menantikan langkah-langkah selanjutnya dari partai beruang merah tersebut, terlebih lagi dengan adanya perubahan kepemimpinan di pemerintahan saat ini.