KAMI INDONESIA – Candi Borobudur, salah satu keajaiban dunia yang terletak di Indonesia, menjadi perbincangan hangat menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kunjungan ini bukan hanya sekadar acara formal, tetapi juga menjadi simbol hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun antara Indonesia dan Prancis.
Dalam rangka menyambut kedatangan tersebut, pemerintah Indonesia telah merancang fasilitas khusus, yaitu pemasangan stairlift, untuk memastikan bahwa kunjungan ini berjalan dengan lancar dan berarti. Kesiapan pemerintah dalam menghadapi kunjungan ini mencerminkan komitmen untuk mempromosikan situs warisan dunia dan meningkatkan aksesibilitas bagi semua pihak.
Inisiatif Pemasangan Stairlift
Pemasangan stairlift di Candi Borobudur bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi Presiden Macron serta tamu negara lainnya. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa pemasangan ini dilakukan dengan cara yang tidak merusak struktur bangunan bersejarah tersebut.
Praktik ini merupakan langkah inovatif yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghormati dan melindungi warisan budaya. Tanpa menggunakan paku atau bor, stairlift ini dapat dipasang dan dibongkar dengan mudah setelah acara berlangsung, menunjukkan perhatian terhadap keberlanjutan dan konservasi
Mengapa Candi Borobudur?
Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga merupakan situs spiritual bagi umat Buddha. Pengunjung, baik domestik maupun internasional, berkunjung untuk merasakan kedamaian dan keagungan struktur yang telah berdiri selama berabad-abad.
Dalam konteks kunjungan Presiden Macron, penting untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak hanya mendukung efisiensi kunjungan, tetapi juga menghormati nilai-nilai yang melekat pada situs tersebut.
Oleh karena itu, pemasangan stairlift diharapkan tidak hanya memfasilitasi aksesibilitas tetapi juga mempertahankan makna dan sakralitas dari candi tersebut.
Dengan pemasangan stairlift, semua pengunjung, termasuk kaum difabel dan lansia, dapat menikmati keindahan Candi Borobudur tanpa rintangan. Dalam penjelasannya, Hasan menekankan bahwa keberadaan fasilitas ini juga didorong oleh keinginan dari biku-biku senior yang sudah lama tidak dapat mengunjungi candi.
Pengembangan fasilitas yang inklusif ini merupakan bagian dari master plan yang lebih besar untuk meningkatkan aksesibilitas di situs-situs bersejarah di Indonesia, sekaligus memastikan bahwa semua orang bisa mendapatkan pengalaman yang sama dalam menikmati warisan budaya yang ada.
Kedatangan Presiden Macron: Momen Bersejarah
Kedatangan President Macron dijadwalkan pada akhir Mei 2025, bersamaan dengan agenda kunjungan kenegaraan. Dengan waktu yang terbatas, keberadaan stairlift menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa presiden dapat mengunjungi, belajar, dan menikmati Candi Borobudur dengan nyaman.
Pemasangan ini merupakan bentuk penyambutan yang layak bagi tamu negara, menciptakan kesan positif dalam kunjungan ini serta menyoroti komitmen Indonesia dalam menjaga hubungan baik dengan Prancis. ini menjadi momentum yang tidak hanya merayakan hubungan bilateral tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.
Inisiatif pemasangan stairlift di Candi Borobudur menggarisbawahi bagaimana pemerintah Indonesia berusaha untuk mendukung semua pengunjung terlepas dari kemampuan fisik mereka. Tujuan dari proyek ini bukan hanya untuk apalagi memberi fasilitas kepada Presiden Macron, tetapi juga untuk mendorong kesetaraan dalam aksesibilitas.
Ini adalah langkah maju yang ideal dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua orang. Dalam hal ini, Candi Borobudur berpotensi menjadi model bagi situs bersejarah lainnya di seluruh dunia dalam hal aksesibilitas.