spot_img

Sikap Rusia Terhadap Sanksi Amerika: Pertarungan Dalam Perang Ukraina

KAMI INDONESIA – Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan tidak akan mematuhi tenggat sanksi yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait perang Ukraina. Menurut sumber dekat Kremlin, Putin berkomitmen untuk melanjutkan konflik dan menguasai empat wilayah Ukraina yang diklaim sebagai bagian dari Rusia.

Sikap Putin Terhadap Sanksi

Putin optimis bahwa sanksi tambahan tidak akan efektif, berdasarkan dampak dari sanksi yang berlaku selama lebih dari tiga tahun terakhir. “Putin masih berharap bisa membangun kembali hubungan dengan AS dan Barat. Tapi prioritas utamanya tetap memenangkan perang,” ujar salah satu sumber.

Kendati demikian, Putin diyakini ingin menguasai wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson secara penuh sebelum melanjutkan perundingan damai. James Rodgers, penulis buku ‘The Return of Russia’, menyatakan bahwa keberhasilan dalam menguasai keempat wilayah tersebut akan memberikan Putin klaim kemenangan strategis dalam perang.

Rundingan Antara Rusia dan Ukraina

Sejak bulan Mei, Rusia dan Ukraina telah melakukan tiga kali perundingan, meskipun pembahasan lebih difokuskan pada isu pertukaran kemanusiaan daripada hal-hal substantif. Putin menggambarkan proses perundingan tersebut sebagai “positif”, meskipun syarat yang diajukan Moskow dianggap berat oleh Ukraina.

Salah satu syarat dari Rusia mencakup penarikan penuh dari wilayah yang kini dikuasai Rusia serta penerimaan status netral dari Kyiv. Sumber Kremlin mengungkapkan kekhawatiran Putin terhadap memburuknya hubungan dengan AS, terutama dengan Trump, yang dinilai dapat berpengaruh pada langkah-langkah selanjutnya.

Respons Gedung Putih Terhadap Ultimatum Trump

Gedung Putih memberikan respons terhadap ultimatum Trump sebagai upaya untuk menghentikan kekerasan di Ukraina. Juru Bicara Gedung Putih, Anna Kelly, menyatakan, “Presiden Trump ingin menghentikan pembunuhan, itulah sebabnya ia menjual senjata kepada sekutu NATO dan mengancam Putin dengan tarif serta sanksi jika tidak ada gencatan senjata.”

Kunjungan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, yang dijadwalkan ke Rusia pekan ini bertepatan dengan pernyataan Rusia yang keluar dari moratorium penggunaan rudal nuklir jarak pendek dan menengah. Kunjungan ini menunjukkan kompleksitas situasi yang dihadapi oleh kedua negara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles