spot_img

Rumah Sakit di Thailand Didenda Rp 610 Juta Karena Rekam Medis Digunakan untuk Bungkus Camilan

KAMI INDONESIA – Sebuah rumah sakit swasta besar di Thailand terkena denda sebesar 1,21 juta baht, atau setara dengan Rp 610 juta, setelah rekam medis pasien digunakan sebagai bungkus camilan. Insiden ini menjadi sorotan besar terkait pelanggaran perlindungan data yang diatur oleh Komite Perlindungan Data Pribadi Pemerintah Thailand (PDPC).

Kasus ini bermula ketika dokumen rekam medis diidentifikasi telah disalahgunakan untuk membungkus camilan lokal yang dikenal sebagai Khanom Tokyo. Setelah investigasi dilakukan, terbukti ada lebih dari 1.000 dokumen penting yang dikelola secara tidak benar.

Kronologi Kasus

Rumah sakit yang terlibat tidak disebutkan namanya, dan proses investigasi dimulai setelah dokumen rekam medis pasien ditemukan digunakan untuk membungkus camilan yang merupakan makanan lokal populer. Penggunaan rekam medis untuk tujuan yang tidak layak ini segera ditindaklanjuti oleh PDPC.

Investigasi oleh PDPC menemukan bahwa lebih dari 1.000 dokumen yang merupakan rekam medis pasien tidak dikelola dengan benar. Dokumen-dokumen tersebut seharusnya dikirim untuk dimusnahkan, tetapi ternyata disalahgunakan dengan cara yang tidak pantas.

Tanggung Jawab dan Sanksi

Pihak rumah sakit mengakui adanya kesalahan dalam prosedur pemusnahan dokumen dan mengalihkan proses tersebut kepada sebuah usaha kecil. Namun, mereka gagal melakukan pengawasan yang memadai terhadap proses yang seharusnya diatur dengan ketat.

Pemilik usaha kecil tersebut juga mengakui kesalahan dan menerangkan bahwa dokumen rekam medis bocor karena disimpan di tempat yang tidak sesuai dengan prosedur yang diterapkan. Hal ini menimbulkan risiko besar terhadap keamanan data pribadi pasien yang sangat sensitif.

Kasus Lain Terkait Pelanggaran Data

PDPC juga mengungkap adanya kasus lain di mana sebuah lembaga pemerintah membocorkan data pribadi lebih dari 200.000 warga. Kebocoran ini disebabkan oleh serangan siber yang memperlihatkan betapa rentannya sistem keamanan yang ada saat ini.

Data pribadi tersebut telah dijual di dark web, yang menyoroti masalah serius dalam perlindungan data. Penggunaan kata sandi yang lemah serta ketiadaan evaluasi risiko menjadi faktor utama yang menyebabkan kebocoran informasi sensitif ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles