KAMI INDONESIA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memprediksi perputaran dana judi online di Indonesia akan mencapai Rp 1.100 triliun pada tahun 2025, dengan kenaikan signifikan sebesar 206% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp 359 triliun.
Ivan Yustiavandana, Ketua PPATK, menjelaskan bahwa pemberantasan judi online merupakan tantangan serius bagi pemerintah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan sejak era Presiden Joko Widodo.
Tantangan Pemberantasan Judi Online
Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa kemudahan akses digital berkontribusi signifikan terhadap penyebaran judi online di Indonesia. ‘Akses yang mudah ini menjadi fenomena baru, sehingga judi online semakin tumbuh subur,’ ujarnya.
Sebelumnya, perputaran dana judi online ditargetkan mencapai Rp 981 triliun pada tahun 2024. Namun, intervensi pemerintah dalam bentuk pemblokiran situs dan rekening yang terindikasi judi online menekan angka perputaran dana menjadi Rp 359 triliun pada tahun 2024.
Meskipun berhasil menekan angka perputaran dana dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 327 triliun, Ivan menilai tantangan untuk menanggulangi judi online masih besar.
Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Judi Online
Pemerintah telah melakukan berbagai tindakan untuk menekan perputaran judi online, termasuk pemblokiran situs-situs judi. Ivan mengemukakan, ‘Kami berhasil menekan angka perputaran dana, semester I tahun 2025 tercatat hanya Rp 99 triliun.’
Meskipun hasil tersebut menunjukkan kemajuan, Ivan menegaskan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan agar perputaran dana judi online dapat terus ditekan. Target perputaran dana pada tahun 2025 pun ditetapkan di angka Rp 205 triliun, jauh lebih rendah dari prediksi awal.
Salah satu langkah signifikan yang diambil pemerintah adalah mengurangi akses publik terhadap judi online. ‘Kalau kita berhasil tekan lagi, harusnya (deposito) bisa menurun sampai Rp 34 triliun,’ ujarnya.
Optimisme PPATK untuk Masa Depan
Meskipun kondisi saat ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, PPATK tetap optimis bahwa perputaran dana judi online bisa ditekan lebih jauh. ‘Tekanan harus ditambah lagi, ini salah satu upaya kita untuk melindungi masyarakat,’ tambah Ivan.
Kemudahan akses yang sebelumnya menjadi tantangan kini menjadi fokus pemerintah untuk dikendalikan. Dengan pola intervensi yang tepat, Ivan meyakini bahwa ancaman judi online dapat terus diminimalisir demi kepentingan masyarakat luas.
