KAMI INDONESIA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan efek tsunami akibat gempa bumi yang terjadi di Rusia akan berlangsung sekitar dua jam. Gelombang pertama diprediksi akan tiba di pesisir Indonesia dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter.
Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyampaikan bahwa status waspada ditetapkan untuk gerakan gelombang tersebut, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi arus kuat dan anomali muka laut.
Detail Gempa dan Tsunami
Gempa bumi yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, terjadi pada hari Rabu, 30 Juli 2025, pukul 06:24:50 WIB dengan magnitudo 8,7.
BMKG mencatat bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT dan kedalaman 18 km, serta mengategorikan gempa ini sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka.
Analisis yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa gelombang tsunami yang dihasilkan dari gempa ini diperkirakan memiliki ketinggian di bawah 0,5 meter.
Potensi Wave Amplification
BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan catatan penting terkait potensi amplifikasi gelombang tsunami akibat bentuk pantai, terutama di wilayah teluk.
Meski ketinggian tsunami diprediksi rendah, peristiwa serupa yang terjadi di Jepang pada tahun 2011 memberikan pelajaran berharga tentang dampak amplifikasi gelombang.
Di sejumlah lokasi, seperti Papua, gelombang tsunami sebelumnya menyebabkan korban jiwa akibat efek amplifikasi, sehingga masyarakat diajak untuk lebih waspada meskipun prediksi tsunami tidak menunjukkan potensi yang tinggi.
Imbauan untuk Masyarakat
BNPB mengingatkan agar masyarakat menjauhi pantai setidaknya satu jam sebelum dan dua jam setelah estimasi waktu kedatangan tsunami.
Estimasi waktu kedatangan tsunami di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk Talaud, Kota Gorontalo, dan Jayapura, telah diperbarui oleh BMKG.
Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi terbaru dari BMKG dan BNPB agar langkah-langkah pencegahan dapat diambil guna meminimalisir dampak dari potensi tsunami ini.