spot_img

Polda Metro Jaya Ungkap Hasil Autopsi Kematian Diplomat Kemenlu RI

KAMI INDONESIA – Polda Metro Jaya dijadwalkan mengungkap hasil autopsi kematian diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan alias ADP, pada hari ini, Selasa (29/7). Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyatakan bahwa penyebab kematian Arya semakin terungkap seiring dengan penyelidikan yang dilakukan.

Anam menuturkan bahwa sebelum pengumuman hasil autopsi, penyelidikan akan memberikan penjelasan terkait aktivitas Arya sebelum kematiannya serta langkah-langkah yang diambil selama proses autopsi. Meskipun polisi belum menemukan indikasi pembunuhan, hasil laboratorium forensik diharapkan dapat memberikan jawaban lebih lanjut.

Rincian Proses Penyidikan

Kompolnas Choirul Anam mengungkapkan bahwa dalam rapat evaluasi penyelidikan di Polda Metro Jaya, rangkaian aktivitas Arya pada tanggal 7 dan 8 Juli telah dijelaskan dengan terperinci. Hal ini mencakup catatan chat yang dilakukan Arya dan rekaman CCTV yang berhasil diambil oleh penyidik.

Para penyelidik dan ahli juga memberikan penjelasan mengenai proses autopsi yang dilakukan, mencakup prosedur serta hasil yang diperoleh termasuk detil tentang kondisi luar dan dalam tubuh korban. Dalam penjelasannya, Anam menambahkan, ‘Autopsi dilakukan dengan detail bagaimana kondisi tubuh di luar yang kelihatan kasat mata, sampai bagaimana tubuh di dalam yang tidak kasat mata.’

Anam memberikan penilaian positif terhadap proses penyelidikan oleh Polda Metro Jaya dengan menyatakan, ‘Konteks prosedur dan konteks substansinya, kami melihat sampai sejauh ini proses yang dilakukan transparan dan akuntabilitas.’

Temuan Awal Sebelum Autopsi

Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dalam kondisi wajah terlilit isolasi di kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Sejauh ini, penyelidik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasadnya dan indikasi pembunuhan belum dapat dipastikan meskipun hasil autopsi masih ditunggu.

Proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi sudah mengumpulkan informasi dari hasil laboratorium forensik. Sebanyak 24 saksi telah diperiksa, termasuk enam orang dari tempat indekos, istri korban, dan tujuh rekan kerjanya di Kementerian Luar Negeri.

Selain itu, polisi juga berupaya mengakses keterangan dari saksi lain yang berhubungan dengan Arya sebelum kematiannya, di antaranya sopir taksi dan dokter. Informasi dari saksi-saksi ini akan menjadi kunci dalam penyelidikan lebih lanjut.

Kepastian Hasil Autopsi dan Analisis Lanjutan

Saat ini, penyelidikan masih berada dalam tahap pengumpulan data dan analisis mendalam. Diharapkan bahwa hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi akan memberikan pencerahan mengenai kondisi kesehatan Arya sebelum kematiannya.

Kepolisian menantikan hasil analisis mengenai kandungan dalam tubuh Arya yang mungkin dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kematian diplomat tersebut. Anam menekankan pentingnya langkah ilmiah yang diambil dalam proses penyidikan.

Dugaan awal mengenai kematian ini tampak misterius, dan hasil autopsi diharapkan dapat mengungkap teka-teki di balik peristiwa tersebut. Semua informasi yang telah dikumpulkan akan sangat berfungsi dalam menuntaskan kasus ini secara hukum.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles