spot_img

Perundingan Gencatan Senjata di Gaza: Kondisi dan Tanggapan

KAMI INDONESIA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapan untuk memulai negosiasi gencatan senjata permanen di Gaza dengan syarat demiliterisasi. Proses negosiasi tidak langsung antara delegasi Israel dan Hamas sedang berlangsung di Doha, dengan fokus pada penghentian konflik yang telah berlangsung lama.

Dalam upaya mencapai kesepakatan, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menawarkan gencatan senjata selama 60 hari, yang diharapkan dapat menjamin pembebasan sejumlah sandera yang masih ditahan di Gaza.

Perundingan Gencatan Senjata di Doha

Perundingan antara delegasi Israel dan Hamas kembali dilaksanakan di Doha, Qatar, dengan tujuan mencari kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan yang menimbulkan banyak korban. Dikutip dari laporan AFP pada Jumat (11/7), negosiasi ini bertujuan untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung lama.

Proses ini juga melibatkan utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang memberikan usulan untuk gencatan senjata selama 60 hari. Usulan ini diharapkan bisa membawa hasil positif, terutama dalam upaya pembebasan sandera yang jumlahnya masih ada sekitar 20 orang di Gaza.

Syarat Demiliterisasi Gaza

Netanyahu menekankan bahwa syarat utama bagi Israel dalam perundingan adalah agar ‘Hamas meletakkan senjatanya’ dan tidak mampu memiliki ‘kemampuan pemerintahan atau militer’. Ini menjadi elemen penting dalam pencarian solusi perdamaian yang diinginkan oleh kedua pihak.

Ia menegaskan bahwa setelah gencatan senjata mulai berlaku, Israel akan bersedia untuk melakukan negosiasi lebih lanjut guna mencari penyelesaian konflik yang berkepanjangan dan kompleks ini.

Tanggapan Hamas Terhadap Gencatan Senjata

Hamas, di sisi lain, merespons bahwa mereka setuju untuk membebaskan 10 sandera yang masih hidup. Namun, mereka menolak kesepakatan yang melibatkan kehadiran militer Israel di Gaza, mengingat situasi kemanusiaan yang ada.

Organisasi ini juga menginginkan akses bantuan yang tidak terhalang untuk dapat mengatasi krisis kemanusiaan dan ‘jaminan nyata’ terhadap perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles