KAMI INDONESIA – Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, pada 19 Juni 2025. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan yang meliputi berbagai sektor strategis antara kedua negara.
Kedua pemimpin menyoroti pentingnya hubungan dagang yang semakin erat, dengan nilai perdagangan mencapai US$ 4,3 miliar pada tahun 2024, serta meningkat 40% dalam empat bulan pertama tahun 2025.
Kerja Sama Energi Nuklir dan Teknologi Canggih
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Putin menyatakan keinginan Rusia untuk merealisasikan proyek nuklir damai, yang mencakup bidang kesehatan dan pelatihan staf. “Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk kesehatan, pelatihan staf,” ujar Putin.
Putin menambahkan bahwa kedua negara berminat untuk meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi canggih, termasuk penggunaan ruang angkasa, smart city, dan kecerdasan buatan. Hal ini menunjukkan komitmen Rusia dalam memperkuat hubungan teknologi dengan Indonesia.
Di sisi lain, peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan teknologi dan penelitian di Indonesia, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Pengembangan Sektor Minyak dan Gas
Di sektor minyak dan gas, Putin mengungkapkan komitmen Rusia untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas alam cair ke Indonesia. “Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas (Pantai) Indonesia dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” kata Putin.
Kesepakatan ini dianggap penting untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia dengan diversifikasi sumber energi dan pengembangan kapasitas produksi dalam negeri.
Prabowo menanggapi pernyataan ini dengan optimisme, menyatakan bahwa pertemuan berlangsung intens dan produktif, dan mengusulkan untuk meningkatkan penerbangan langsung dari Rusia ke kota-kota lain di Indonesia.
Dokumen Kerja Sama dan Dukungan Pendidikan
Kedua pemimpin juga menyaksikan pertukaran dokumen yang mencerminkan kesepakatan bilateral yang lebih luas pada acara tersebut. Beberapa dokumen penting yang ditandatangani mencakup kerja sama dalam bidang pendidikan tinggi, transportasi, dan pengembangan digital.
“Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union,” ungkap Prabowo.
Kerja sama dalam bidang pendidikan menjadi fokus utama, di mana Prabowo ingin meningkatkan jumlah pelajar Indonesia ke Rusia melalui beasiswa pemerintah.