KAMI INDONESIA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah penghalang utama dalam usaha mencapai perdamaian di Timur Tengah. Ia bahkan menyebut Netanyahu sebagai ‘bencana besar bagi dunia’.
Dalam pidatonya di hadapan para diplomat Liga Arab, Erdogan mengecam serangan Israel terhadap Iran dan menyerukan negara-negara lain untuk mencari solusi melalui dialog guna mencegah konflik yang lebih meluas.
Pernyataan Keras Erdogan di Hadapan Diplomat
Dalam pidatonya, Erdogan mengungkapkan bahwa serangan Israel terhadap Iran adalah bukti bahwa Netanyahu dan pemerintahannya tidak berniat menyelesaikan masalah secara diplomatis. ‘Serangan Israel terhadap Iran menunjukkan Netanyahu dan pemerintahannya tidak ingin masalah atau masalah apa pun diselesaikan secara diplomatis,’ ucap Erdogan.
Erdogan juga menekankan bahwa ambisi Zionis Netanyahu hanya akan membawa bencana bagi kawasan dan seluruh dunia. Ia menambahkan, ‘Ambisi Zionis Netanyahu tidak memiliki tujuan lain selain menyeret kawasan kita dan seluruh dunia ke dalam bencana besar.’
Serangan Israel dan Respons Turki
Erdogan menyoroti dukungan tanpa syarat dari negara-negara Barat terhadap Israel yang telah menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah. ‘Turki tidak akan membiarkan perbatasan di Timur Tengah digambar ulang dengan darah,’ tegas Erdogan.
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mendukung pernyataan Erdogan dengan menyatakan bahwa serangan Israel ke Iran akan mengantarkan kawasan ini menuju bencana total. ‘Israel sekarang memimpin kawasan ini ke ambang bencana total dengan menyerang Iran, tetangga kita,’ katanya.
Perspektif Iran dan Harapan Diplomasi
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, memberikan perspektif dari Iran dengan menyatakan bahwa negara tersebut hanya akan melanjutkan perundingan dengan AS jika Israel menghentikan serangannya. ‘Iran siap mempertimbangkan diplomasi sekali lagi dan setelah agresi dihentikan dan agresor dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan,’ ujarnya.
Dalam konteks ini, fokus pada penghentian serangan Israel menjadi penting untuk meredakan ketegangan di kawasan yang telah lama dilanda konflik.