KAMI INDONESIA – Farel Prayoga, penyanyi cilik asal Banyuwangi, mengungkap kisah pahit mengenai kehampaan finansial yang dialaminya setelah meraih popularitas. Meski mengantongi miliaran rupiah dari karier musiknya, kini ia hanya memiliki sekitar Rp 10.000 di rekening pribadinya.
Dalam wawancara dengan Denny Sumargo, Farel menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan oleh orangtuanya tidak bijak, sehingga ia terkejut saat mengetahui saldo rekeningnya ketika hendak membeli keperluan sehari-hari.
Awal Mula Karier dan Keberhasilan
Farel Prayoga lahir pada 8 Agustus 2010 di Banyuwangi, Jawa Timur, dalam keluarga sederhana. Sejak kecil, ia telah membantu perekonomian keluarga dengan mengamen dari kampung ke kampung, membawakan lagu-lagu berbahasa Jawa dan pop daerah.
Kepopulerannya melejit setelah video bernyanyinya menjadi viral di media sosial. Momentumnya semakin kuat saat ia tampil di Istana Negara pada perayaan HUT ke-77 RI, di mana penampilannya di hadapan Presiden Joko Widodo dan para menteri menjadi fenomena nasional.
Kehilangan Finansial
Setelah lagu ‘Ojo Dibandingke’ viral, Farel mengaku penghasilannya diperkirakan mencapai Rp 10 miliar. Sayangnya, ia menyadari bahwa pengelolaan uang oleh orangtuanya menjadi masalah, dan semua hasil kerjanya habis tanpa sepengetahuannya.
Farel mencatat, ‘Kalau dari saya ya itu mungkin bisa di atas Rp 10 miliar mungkin,’ merujuk pada estimasi penghasilan yang disampaikan oleh manajernya. Kaget, ia mendapati hanya ada Rp 56.000 saat mencoba menarik uang di ATM untuk keperluan manggung.
Perjuangan Hidup dan Harapan Baru
Dalam podcast bersama Denny Sumargo, Farel menceritakan masa kecil yang tidak mudah bagi dirinya. Ia telah ditinggalkan oleh ibu kandungnya dan terpaksa mengamen sejak usia 8 tahun demi memenuhi kebutuhan keluarga, ‘Awalnya aku pribadi yang ingin ngamen, aku minta ke bapak, tapi lama kelamaan jadi pekerjaan,’ ujarnya.
Kini, menyadari situasi keuangannya, Farel memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Ia melanjutkan karier musiknya dan bersekolah dengan biaya dari manajernya, berharap dapat menggapai cita-cita dan membangun kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
