KAMI INDONESIA – Dua platform media sosial yang sangat populer, Instagram dan TikTok, memiliki cara yang berbeda dalam menyajikan konten kepada penggunanya. Meskipun keduanya adalah tempat berbagi konten visual, algoritma yang digunakan untuk menentukan apa yang akan ditampilkan kepada pengguna sangatlah berbeda.
Algoritma Instagram: Berfokus pada Koneksi Sosial
Algoritma Instagram lebih mengutamakan interaksi sosial. Dengan memperhatikan faktor seperti yang disukai atau dikomentari oleh pengguna dari akun yang mereka ikuti, Instagram berupaya untuk menampilkan konten yang relevan dan lebih personal.
Selain itu, algoritma ini juga mempertimbangkan waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi dan seberapa sering mereka berinteraksi dengan konten dari akun tertentu. Hal ini menyebabkan pengguna cenderung melihat postingan dari teman atau akun yang mereka ikuti secara rutin.
Namun, Instagram juga menggunakan fitur Explore, di mana algoritma ini menjelajahi konten dari pengguna lain yang mungkin belum diikuti. Di sini, konten dipilih berdasarkan interaksi sebelumnya dari pengguna, sehingga memberikan pengalaman yang lebih menarik.
Algoritma TikTok: Berbasis Kecocokan Konten
Berbeda dengan Instagram, algoritma TikTok lebih fokus pada kesesuaian konten. TikTok menggunakan data dari video yang ditonton, diulang, atau dibagikan oleh pengguna untuk menyajikan video baru yang mungkin menarik perhatian mereka.
Sistem rekomendasi ini sangat kuat, dan sering kali pengguna akan menemukan video dari pengguna yang tidak di-follow. TikTok mampu menciptakan ‘For You Page’ yang sangat personal, mengedepankan konten berdasarkan minat individu, tanpa memandang latar belakang sosial mereka.
Pendekatan ini memungkinkan pengguna baru untuk mudah merasakan viralisasi video dalam waktu singkat. Hasilnya, kreativitas dan orisinalitas konten menjadi lebih mudah untuk dicerna dan diapresiasi oleh berbagai segmen pemirsa.
Impact dan Implikasi bagi Kreator Konten
Bagi kreator konten, memahami perbedaan ini sangat penting. Di Instagram, meskipun interaksi dengan follower sudah menjadi kunci, tetapi penggunaan hashtag dan kolaborasi dengan kreator lain juga berperan penting dalam memperluas jangkauan.
Sementara itu, di TikTok, suatu video dapat menjadi viral dengan sangat cepat meskipun dari akun yang baru dengan pengikut sedikit. Kreator dapat lebih fokus pada kualitas dan inovasi konten tanpa terlalu terjebak pada jaringan sosial yang sudah ada.
Ditambah dengan algoritma yang bereaksi cepat terhadap tren terbaru, TikTok memberikan tantangan baru bagi kreator untuk terus beradaptasi dan menciptakan konten yang menarik dan relevan.