KAMI INDONESIA – Kuil Hindu Murugan Temple di Jakarta kini ditutup sementara untuk melakukan pembenahan sistem pelayanan. Penutupan ini menimbulkan rasa penasaran di kalangan pengunjung yang ingin beribadah dan menyaksikan keindahan kuil.
Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam, Selwendren, mengungkapkan bahwa penutupan bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan kepada pengunjung. Kuil ini biasa menerima pengunjung setiap hari, namun selama penutupan, kegiatan nonibadah tidak diperbolehkan.
Alasan Penutupan Kuil
Selwendren menyatakan bahwa penutupan ini berkaitan dengan pembenahan sistem pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung. “Hal ini disebabkan kami sedang membuat sebuah sistem kunjungan dan segala hal yang menyangkut kenyamanan bagi bapak ibu, saudara, saudari sekalian,” ungkapnya.
Meskipun umumnya kuil ini dibuka untuk pengunjung setiap hari dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB, selama penutupan ini, tidak ada aktivitas kunjungan yang diizinkan. Selwendren juga tidak dapat memberikan kepastian kapan kuil akan kembali dibuka untuk publik, namun pengumuman lebih lanjut akan disampaikan melalui kanal resmi mereka.
Reaksi Pengunjung
Kabar penutupan kuil yang baru saja diresmikan pada Februari lalu ini menciptakan rasa kecewa di kalangan pengunjung, terutama mereka yang datang dari berbagai daerah di Jabodetabek. Salah seorang pengunjung bernama Yuni menyatakan, “Saya pernah lihat waktu sebelum jadi. Sekarang penasaran mau lihat, tapi ternyata tutup.”
Tingginya minat masyarakat untuk mengunjungi kuil ini menunjukkan betapa besarnya ketertarikan akan budaya dan spiritualitas yang ditawarkan. Penutupan sementara juga berdampak pada calon pengunjung yang ingin merasakan pengalaman beribadah di Murugan Temple.
Keunikan Jakarta Murugan Temple
Jakarta Murugan Temple terletak di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat dan mengusung berbagai elemen kebudayaan seperti Budaya Hindu Bali, Jawa, dan India. Dalam situs resminya, kuil ini memiliki Raja Gopuram setinggi 40 meter bernama Visera Gopuram, dan patung Dewa Muruga setinggi 20 meter yang mengesankan di bagian depannya.
Keberadaan dan pembangunan kuil ini melibatkan 45 pematung candi (Sirphi) yang dipimpin oleh seniman dari Tamil Nadu, India. Hal ini merupakan bukti dedikasi dan kerajinan tangan yang tinggi dalam menciptakan kuil Hindu terbesar di Indonesia.