KAMI INDONESIA – Tim gabungan Jatanras Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak berhasil menangkap tiga orang pelaku terkait kasus pembunuhan kepala cabang bank, Ilham Pradipta, di Solo. Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu malam saat ketiga pelaku berada di dalam mobil di salah satu jalan di kota tersebut.
Rincian Penangkapan di Solo
Penangkapan tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA dilakukan pada Sabtu (23/8) malam. Mereka ditangkap setelah tim gabungan melakukan pengintaian dan memepet mobil yang mereka gunakan.
Dalam penangkapan tersebut, petugas berteriak memerintahkan pelaku untuk tiarap, kemudian memborgol mereka menggunakan kabel ties. Momen dramatik ini terekam oleh media yang meliput kejadian tersebut, menyoroti ketegangan saat penangkapan berlangsung.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, mengonfirmasi bahwa ini adalah bagian dari proses penyidikan yang lebih luas. “Benar,” ungkapnya saat ditanya mengenai kebenaran informasi terkait penangkapan ini.
Kronologi Pembunuhan Ilham Pradipta
Ilham Pradipta ditemukan tewas pada Kamis (21/8) setelah diculik oleh para pelaku usai meeting di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Rekaman CCTV menunjukkan Ilham disergap saat menuju mobil berwarna hitam, di mana para pelaku telah menunggu di lokasi menggunakan mobil putih.
Rekaman tersebut menampilkan aksi cepat para pelaku saat pintu mobil Ilham dibuka, serta tidak ada informasi mengenai keberadaan Ilham setelah wawancara resmi dilaporkan ke kepolisian.
Kondisi Ilham saat ditemukan sangat memprihatinkan, dengan mata, tangan, dan kaki terikat. Penemuan jenazahnya yang tragis mengguncang masyarakat dan mendorong polisi menggelar penyidikan secara intensif.
Tangkapan yang Berlanjut
Setelah penemuan jenazah Ilham, pihak kepolisian melakukan serangkaian penangkapan terhadap para pelaku yang terlibat dalam penculikan. Empat orang pelaku ditangkap di Jakarta Pusat dan Bandara Labuan Bajo, NTT, sebagai bagian dari operasi pencarian yang intensif.
Penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut. Penanganan kasus ini melibatkan berbagai aspek hukum guna memastikan keadilan bagi korban.
