KAMI INDONESIA – Sebuah kasus tragis terjadi di wilayah Serang, di mana seorang suami terlibat dalam tindakan penguasaan jiwa yang berujung pada pembunuhan istrinya. Kasus ini berlangsung di Perumahan Puri Anggrek, Kelurahan Teritih, pada 1 Juni 2025.
Awalnya, kepolisian mengira kejadian ini berkaitan dengan pencurian, namun seiring penyelidikan berlangsung, terkuak realitas mengejutkan di balik peristiwa ini.
Rangkaian Kejadian
Informasi yang diterima pihak kepolisian menunjukkan bahwa peristiwa mengerikan ini terjadi pada malam sebelum 1 Juni 2025. Pada malam tersebut, seorang suami bernama Wadison Pasaribu diduga mengakhiri hidup istrinya, Petry Sihombing, di dalam kediaman mereka.
Usai melakukan tindakan tersebut, Wadison berupaya untuk memutarbalikkan fakta dengan menempatkan mayat istrinya dalam posisi terikat. Ia bahkan berusaha memasukkan dirinya ke dalam karung untuk menampilkan diri seolah-olah menjadi korban perampokan.
Reka Cita Kejahatan
Kapolresta Serang Kota, Kombes Yudha Satria, menjelaskan bahwa pengakuan awal Wadison menunjukkan seolah-olah kejadian tersebut adalah hasil dari tindakan perampokan. Namun, setelah dilakukan penyelidikan mendalam, terungkap tidak adanya indikasi perampokan di lokasi kejadian.
Manipulasi yang dilakukan Wadison menimbulkan keraguan di kalangan penyidik. Penyelidikan yang lebih mendalam mengungkap berbagai elemen yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut adalah rekayasa yang ia buat sendiri, yang pada akhirnya mengarahkan pada penangkapannya.
Motivasi Tindakan Keji
Meskipun pihak kepolisian belum mengungkapkan secara detil alasan di balik tindakan Wadison, beberapa petunjuk menyiratkan adanya faktor-faktor personal yang menjadi pemicu. Salah satu fokus utama dari penyidikan adalah untuk memahami alasan yang mendasari perlakuan kejam tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena cara Wadison berencana untuk menipu itu sangat mengejutkan. Masyarakat setempat merasakan ketakutan dan kecemasan akibat kejadian ini, yang menunjukkan adanya masalah serius di dalam lingkungan sosial mereka.