KAMI INDONESIA – Konsep opportunity cost sering kali dibahas dalam diskusi ekonomi, namun sangat relevan dalam keseharian. Setiap keputusan yang kita ambil membawa potensi pilihan lain yang harus dikorbankan.
Dasarnya, opportunity cost adalah nilai dari alternatif terbaik yang tidak diambil saat kita memilih suatu tindakan. Artikel ini menggali penerapan konsep ini dalam berbagai aspek kehidupan.
Membeli Barang: Kualitas vs Kuantitas
Saat berbelanja, kita sering dihadapkan pada pilihan antara membeli barang berkualitas tinggi atau beberapa barang dengan harga murah.
Ketika memilih barang murah, opportunity cost yang dirasakan adalah kehilangan nilai dan ketahanan dari barang berkualitas. Contohnya, memilih antara sepatu branded yang tahan lama atau beberapa pasang sepatu yang lebih murah. Apabila kita tidak mempertimbangkan opportunity cost, kita mungkin akan menyesal ketika sepatu murah itu cepat rusak.
Waktu: Mengelola Aktivitas Sehari-hari
Waktu adalah sumber daya yang paling terbatas. Ketika kita memutuskan untuk menonton film selama dua jam, opportunity cost yang harus kita bayar adalah kehilangan waktu yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan lain, seperti belajar atau bersosialisasi.
Hal ini juga relevan dengan pilihan untuk bekerja lembur, yang membawa keuntungan finansial lebih, tetapi mengorbankan kesempatan untuk bersenang-senang dengan keluarga atau teman.
Investasi: Menghitung Risiko dan Imbalan
Dalam dunia investasi, konsep opportunity cost sangat penting. Ketika kita-investasikan uang pada satu jenis aset, kita akan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi di aset lain yang bisa memberikan imbalan lebih tinggi.
Sebagai contoh, jika kita memilih untuk menabung di bank dengan bunga rendah alih-alih berinvestasi di properti atau saham, kita perlu menyadari bahwa peluang keuntungan dari pilihan alternatif tersebut mungkin lebih besar.