KAMI INDONESIA – Sebagian besar orang beranggapan bahwa ‘move on’ dari hubungan yang buruk atau pengalaman menyedihkan berarti melupakan semuanya. Namun, ada pendekatan yang lebih bijak dan produktif untuk melanjutkan hidup tanpa harus menghapus ingatan tersebut.
Mengerti Emosi yang Dirasakan
Sebelum dapat benar-benar melanjutkan hidup, penting untuk memahami berbagai emosi yang muncul. Identifikasi perasaan sakit, kemarahan, atau kekecewaan yang mungkin timbul akibat pengalaman tersebut sangatlah krusial.
Menyadari bahwa perasaan-perasaan ini adalah bagian normal dari penyembuhan bisa menjadi langkah pertama yang baik. Dengan memahami emosi tersebut, kita akan lebih siap untuk menangani apa yang perlu diatasi sebelum melangkah lebih jauh.
Catat Perasaan dalam Jurnal
Menulis jurnal merupakan cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan tanpa merasa dihakimi. Proses menuangkan pikiran dan emosi ke dalam tulisan dapat membantu menumbuhkan kejujuran dalam diri.
Dengan mencatat perasaan, kita dapat memantau evolusi emosi seiring waktu. Hal ini memberi wawasan mengenai bagaimana kita mengatasi kesakitan dan kapan kita siap untuk melangkah maju.
Prioritaskan Kesejahteraan Diri Sendiri
Setelah memahami emosi yang ada, saatnya untuk fokus pada diri sendiri. Luangkan waktu untuk aktivitas yang disukai, seperti berolahraga, menjalani hobi, atau menonton film favorit.
Dengan mendedikasikan perhatian kepada diri sendiri, kita dapat membangun kembali rasa percaya diri dan menemukan kebahagiaan yang tidak bergantung pada hubungan atau orang lain.
Tentukan Sasaran Baru dalam Hidup
Menetapkan sasaran baru dapat menjadi salah satu metode terbaik untuk melanjutkan hidup. Target ini bisa berkaitan dengan karier, pendidikan, atau aspek kesehatan.
Dengan memiliki sasaran baru, pemikiran kita dapat teralihkan dari kenangan yang menyakitkan dan beralih pada hal-hal positif yang dapat menjadi sumber motivasi.
