KAMI INDONESIA – Jerawat sering menjadi masalah kulit yang mengganggu, terutama pada saat menjelang menstruasi. Fluktuasi hormon yang terjadi selama periode tersebut dapat menyebabkan kulit bermasalah dan memicu timbulnya jerawat.
Namun, terdapat beberapa cara yang dapat dijadikan solusi untuk merawat kulit agar tetap bersih dan sehat. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab serta cara perawatan kulit yang tepat saat menghadapi jerawat di masa PMS.
Pahami Penyebab Jerawat Saat PMS
Jerawat kerap muncul saat PMS, dan penting untuk memahami penyebab di balik fenomena ini. Pada masa PMS, level hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan, mempengaruhi produksi minyak di kulit.
Kondisi ini dapat menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan timbulnya jerawat. Selain itu, stres juga meningkat selama periode PMS, yang dapat berkontribusi terhadap masalah kulit tersebut.
Perawatan Kulit yang Tepat
Untuk menjaga kesehatan kulit, sangat penting untuk rutin mencuci muka setidaknya dua kali sehari dengan pembersih yang lembut. Pembersih yang mengandung alkohol sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi.
Disarankan juga untuk menggunakan toner dengan bahan alami, seperti tea tree oil atau witch hazel. Bahan-bahan ini dapat membantu mengecilkan pori-pori serta mengurangi bakteri penyebab jerawat.
Meskipun kulit tampak berminyak, penggunaan pelembap tetap diperlukan. Pastikan memilih pelembap yang ringan dan bebas minyak demi mencegah penyumbatan pori-pori.
Nutrisi dan Gaya Hidup Sehat
Perhatikan juga asupan makanan untuk menjaga kesehatan kulit saat PMS. Konsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat memberikan manfaat positif bagi kulit.
Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang bisa menyebabkan inflamasi dan memperburuk jerawat. Penting juga untuk memperbanyak konsumsi air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan proses detoxifikasi dapat berjalan dengan baik.
Terakhir, menjaga pola tidur yang baik juga sangat diperlukan. Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kesehatan kulit.