KAMI INDONESIA – Warga Malaysia diminta untuk tetap waspada terhadap lonjakan kasus COVID-19, terutama menjelang liburan sekolah yang jatuh pada 29 Mei hingga 9 Juni 2025.
Mengingat waktu berkumpulnya banyak orang, kemungkinan penularan virus menjadi lebih tinggi, oleh karena itu kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan sangat diperlukan.
Pakar Mengingatkan akan Ancaman Varian JN.1
Ahli virologi, Kumitaa Theva Das, menjelaskan bahwa varian JN.1 berpotensi menyebabkan lonjakan kasus di Malaysia, mirip dengan situasi yang terjadi di Thailand saat Festival Songkran. Peningkatan kasus dapat terjadi saat banyak individu berkumpul, sehingga perlunya langkah pencegahan menjadi sangat mendesak.
Lonjakan kasus COVID-19 di negara-negara tetangga seperti Singapura diakibatkan oleh varian LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari JN.1. Dengan varian ini menyebar, masyarakat semakin diingatkan untuk tidak menganggap remeh situasi dan mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk menggunakan masker, terutama di tempat umum.
Meskipun telah banyak orang yang terinfeksi sebelumnya, yang berarti ada tingkat kekebalan yang telah terbentuk di masyarakat Malaysia, hal ini tidak boleh membuat tingkat kewaspadaan menurun. Dr. Kumitaa menekankan pentingnya tetap menggunakan masker dalam situasi tertentu untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan.
Komitmen Pemerintah dalam Menangani COVID-19
Walaupun tidak diharapkan akan ada lonjakan drastis hingga 20 ribu kasus per hari seperti yang pernah terjadi, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan. Menurut Dr. Kumitaa, tidak akan ada peningkatan pasien di rumah sakit, tetapi pencegahan tetap menjadi kunci untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan.
Generasi muda diharapkan dapat menjadi teladan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, terutama saat berkumpul dengan teman-teman. Mengedukasi diri dan orang di sekitar tentang pentingnya pencegahan COVID-19 melalui jalan yang positif adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan masyarakat.