KAMI INDONESIA – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, membuat kontroversi setelah mengunjungi Masjid Al-Aqsa pada Ahad, 3 Agustus 2025. Kunjungan ini mendapatkan kecaman tajam dari Kementerian Luar Negeri Saudi dan Yordania yang menilai bahwa tindakan tersebut merupakan provokasi berbahaya.
Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan bahwa tindakan Ben-Gvir dapat meningkatkan ketegangan di kawasan, serta melanggar hukum internasional dan kesucian tempat ibadah.
Kunjungan Ben-Gvir yang Kontroversial
Ben-Gvir merupakan menteri dari partai sayap kanan yang mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal sebagai situs sensitif di Yerusalem. Aksi tersebut dianggap sebagai tantangan terhadap kebijakan status quo yang telah berlangsung selama puluhan tahun, di mana izin bagi orang Yahudi untuk mengunjungi tempat tersebut tidak mencakup ibadah.
Kunjungan tersebut menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama Arab Saudi, yang menilai bahwa tindakan ini hanya akan memperburuk ketegangan yang sudah ada. Kementerian Luar Negeri Saudi mengklaim bahwa tindakan provokatif semacam ini dapat memicu konflik yang berkepanjangan di kawasan.
Melalui pernyataan resmi, Saudi menegaskan bahwa tindakan Ben-Gvir melanggar norma-norma internasional. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat sensitivitas Masjid Al-Aqsa bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Respons Kementerian Luar Negeri Saudi
Kementerian Luar Negeri Saudi segera mengeluarkan pernyataan resmi yang mengekspresikan kecaman terhadap tindakan Ben-Gvir. Dalam pernyataannya, pihak kementerian menyerukan agar komunitas internasional bertindak untuk menghentikan perilaku pejabat Israel yang melanggar hukum dan norma internasional.
“Kerajaan menekankan tuntutan berkelanjutannya kepada komunitas internasional untuk menghentikan praktik-praktik pejabat pendudukan Israel yang melanggar hukum dan norma internasional serta melemahkan upaya perdamaian di kawasan,” ungkap kementerian dalam pernyataannya, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam terkait potensi dampak kunjungan tersebut.
Kecaman dari Yordania
Tidak hanya Saudi, Kementerian Luar Negeri Yordania juga memberikan respons terhadap kunjungan Ben-Gvir. Duta Besar Sufian Qudah dari kementerian menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
“Israel tidak memiliki kedaulatan atas Masjid Al-Aqsa/Al-Haram Al-Sharif,” katanya, menegaskan bahwa kunjungan Ben-Gvir merupakan sebuah upaya untuk merusak status quo yang telah berlangsung lama.
Qudah juga menyatakan, “Tindakan-tindakan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap status quo historis dan hukum masjid tersebut dan merupakan upaya untuk memecah belahnya secara temporal dan spasial, serta penodaan terhadap kesuciannya.”