spot_img

Kontroversi Pelatih Timnas Vietnam U-23, Kim Sang Sik dalam Final Piala AFF U-23

KAMI INDONESIA – Pelatih timnas Vietnam U-23, Kim Sang Sik, kini tengah menjadi sorotan media Korea Selatan setelah aksi kontroversialnya dalam final Piala AFF U-23 2025 melawan Indonesia.

Aksinya membungkuk kepada wasit dianggap sebagai penghinaan dan memicu kritik dari berbagai kalangan.

Insiden Kontroversial di Pertandingan

Insiden tersebut terjadi pada 29 Juli lalu saat pertandingan berlangsung di Stadion Utama GBK, Jakarta, di mana Kim Sang Sik mendapat kartu kuning karena dianggap mengganggu pemain Indonesia yang sedang bersiap melakukan lemparan ke dalam.

Aksi membungkuk yang dilakukan Kim Sang Sik, saat mendapatkan kartu kuning, dianggap mengejek wasit Koji Takasaki.

Pelatih berusia 48 tahun tersebut mendapatkan kartu kuning setelah dianggap mengganggu Robi Darwis, pemain timnas Indonesia, yang bersiap untuk melakukan lemparan ke dalam.

Media Korea Selatan, Star News Korea, melaporkan bahwa tindakan Kim tidak hanya diinterpretasikan sebagai strategi untuk memotivasi pemain, tetapi juga sebagai tingkah laku yang salah.

Reaksi dari Media dan Fans

Sejumlah media di Vietnam dan Korea Selatan memberi tanggapan negatif terhadap insiden tersebut.

Star News Korea menyebutkan, “Itu adalah salah satu insiden paling mengejutkan dalam sejarah sepak bola Vietnam,” yang mengarah pada bagaimana tindakan pelatih bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap sepak bola.

Ada juga sejarah panjang di Vietnam terkait penghinaan terhadap wasit.

Star News mencatat, “Penyerang Le Cong Binh pernah mendapat hukuman dari Federasi Sepak Bola Vietnam [VFF] karena membungkuk kepada wasit,” menunjukkan bahwa insiden ini bukanlah yang pertama kalinya dan memiliki konsekuensi serius bagi para pemain.

Catatan Sejarah Kim Sang Sik

Meskipun kontroversi ini, Kim Sang Sik tetap mencetak sejarah sebagai pelatih pertama yang berhasil meraih gelar Piala AFF senior dan AFF U-23.

Ini adalah pencapaian yang tidak bisa dipandang sebelah mata di dunia sepak bola Asia, dan terlebih di Vietnam.

Karena prestasinya, banyak penggemar berharap tindakan kontroversial ini tidak menghilangkan fokus dari keberhasilan yang telah diraih.

Namun, penting bagi seorang pelatih untuk menjaga etika dan sikap yang profesional di lapangan, agar tidak mengalihkan perhatian dari permainan itu sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles