KAMI INDONESIA – Angka kematian ibu dan bayi secara global tetap menjadi isu kesehatan publik yang serius. Setiap tahun, hampir 300.000 wanita di seluruh dunia kehilangan nyawa akibat komplikasi yang terjadi selama kehamilan atau persalinan, sementara lebih dari 2 juta bayi meninggal dalam bulan pertama kehidupannya.
Data yang dirilis oleh organisasi kesehatan internasional menunjukkan bahwa kondisi ini menunjukkan adanya ketidakadilan dalam akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, yang sangat diperlukan sebelum, selama, dan setelah proses kelahiran. Kematian ibu dan bayi mengindikasikan perlunya perhatian serius serta peningkatan layanan kesehatan yang ditujukan untuk kelompok rentan.
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Ibu dan Bayi
Perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada peningkatan risiko kesehatan ibu dan bayi. Bukti menunjukkan adanya hubungan antara suhu yang lebih tinggi dan berbagai komplikasi yang dapat mengancam nyawa, seperti kelahiran prematur, hipertensi, dan diabetes gestasional.
Pada Hari Kesehatan Sedunia 2025, perhatian yang besar diberikan terhadap risiko khusus yang dihadapi perempuan hamil dan bayi baru lahir akibat dampak perubahan iklim. Penguatan sistem kesehatan untuk menangani isu ini menjadi sangat penting agar perlindungan terhadap ibu dan bayi dapat lebih optimal.
Kasus Khusus di Indonesia: Berau
Di Indonesia, terdapat upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Berau untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi ibu hamil dan persalinan. Menurut data dari Dinas Kesehatan Berau, angka kematian ibu menurun dari 52,1 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 43,4 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024.
Upaya ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu. Bupati Berau juga menggarisbawahi pentingnya intervensi melalui pola makan dan gizi yang baik bagi ibu hamil dan balita sebagai faktor krusial dalam menjaga kesehatan.
Pentingnya Perawatan Pra dan Pasca Kelahiran
Perawatan yang berkualitas dan komprehensif bagi ibu hamil tidak hanya mencakup pengobatan fisik, tetapi juga faktor emosional. Wanita hamil dan keluarganya memerlukan dukungan yang memadai untuk mengatasi tantangan yang muncul selama kehamilan.
Sistem kesehatan perlu terus beradaptasi untuk memberikan layanan yang lebih baik, meliputi pengelolaan komplikasi obstetrik serta kesehatan mental. Penekanan pada pentingnya keluarga berencana dan edukasi untuk melahirkan secara aman juga sangat krusial untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Kampanye Kesadaran Kesehatan Global
Kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan ibu dan bayi telah diinisiasi oleh berbagai lembaga kesehatan global. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menyoroti kesenjangan dalam kelangsungan hidup ibu dan bayi serta pentingnya perhatian terhadap kesehatan mereka.
Kampanye yang akan berlangsung hingga 2026 ini diharapkan dapat mendorong tindakan nyata dalam memperbaiki kesehatan ibu dan bayi melalui berbagai cara, seperti penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik dan akses yang lebih luas terhadap informasi kesehatan yang akurat.
Langkah Menuju Solusi
Upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi harus menjadi prioritas global yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat. Tindakan konkret seperti peningkatan infrastruktur kesehatan, program edukasi, dan akses layanan kesehatan yang lebih baik adalah langkah penting.
Penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa setiap nyawa yang hilang dalam proses melahirkan merupakan tragedi yang dapat dicegah. Kesadaran dan tindakan kolektif dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi ibu dan bayi, serta mengurangi risiko kematian yang tidak seharusnya terjadi.