spot_img

Kamboja Mendesak Thailand Kembalikan Tentara yang Ditangkap Pasca Gencatan Senjata

KAMI INDONESIA – Pemerintah Kamboja mendesak Thailand untuk segera memulangkan 20 tentaranya yang ditahan setelah gencatan senjata yang disepakati kedua negara. Penangkapan tersebut terjadi dalam situasi ketegangan pasca-bentrokan perbatasan yang menewaskan sedikitnya 43 orang.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyatakan bahwa perundingan sedang berlangsung untuk mendapatkan kembali para tentara tersebut. Ia menekankan pentingnya negosiasi agar semua tentara dapat pulang dengan selamat dan cepat.

Gencatan Senjata dan Tepatnya Situasi Perbatasan

Gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand disepakati setelah lima hari bentrokan dahsyat di wilayah perbatasan. Bentrokan tersebut menyebabkan hampir 300.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Maly Socheata menjelaskan bahwa tentara Kamboja ditangkap pada pukul 07.50 pagi, hampir delapan jam setelah gencatan senjata mulai berlaku. Pernyataan itu menunjukkan adanya kekhawatiran mengenai pelaksanaan gencatan senjata yang kurang efektif.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, juga menyerukan kedua negara untuk menghormati kesepakatan gencatan senjata dan mengupayakan pembangunan kembali kepercayaan antara kedua belah pihak.

Proses Negosiasi dan Reaksi Thailand

Thailand sebelumnya telah menyatakan bahwa tentara yang ditangkap diperlakukan sesuai hukum internasional dan akan dipulangkan saat situasi perbatasan sudah stabil. Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Thailand dalam menghadapi situasi yang tegang.

Maly menuturkan, ‘Kami mendesak pihak Thailand untuk memulangkan seluruh 20 personel militer ke Kamboja sesegera mungkin.’ Hal ini menegaskan keyakinan Kamboja untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog.

Sementara pihak Thailand berusaha untuk menjaga keamanan dan stabilitas di perbatasan, Maly menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan segala upaya untuk memastikan para tentara dapat kembali dengan selamat.

Dampak dan Korban dalam Bentrokan

Jumlah korban yang tewas dalam bentrokan ini menunjukkan besarnya dampak konflik antara kedua negara. Thailand melaporkan 15 tentaranya dan 15 warga sipil tewas, sedangkan Kamboja melaporkan delapan warga sipil dan lima tentaranya yang tewas.

Situasi ini jauh lebih memburuk dibandingkan dengan konflik terakhir yang terjadi antara tahun 2008 hingga 2011 dengan total korban mencapai 28 orang. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan di perbatasan telah mencapai titik kritis.

Tindakan kedua pemerintah untuk mencapai gencatan senjata dan upaya diplomatik menjadi penting, mengingat latar belakang konflik yang telah berkepanjangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles