KAMI INDONESIA – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ia tidak pernah menyebut partai tertentu terkait dengan tudingan ijazah palsu yang menyerangnya. Pernyataan ini disampaikan Jokowi ketika ditanya tentang isu yang berasosiasi dengan ‘partai biru’, merujuk kepada Partai Demokrat.
Dalam penjelasannya di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jokowi menekankan bahwa ada tokoh besar di balik isu tersebut tanpa menyebut nama atau partai yang dimaksud.
Pernyataan Jokowi Tentang Isu Ijazah Palsu
Saat menyampaikan pernyataannya, Jokowi menjelaskan, “Enggak ada. Saya enggak pernah berbicara masalah warna. Enggak pernah.” Hal ini menunjukkan sikapnya untuk menghindari keterikatan pada partai atau isu politik yang berhubungan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa ada ‘orang besar’ yang mendukung persebaran isu ijazah palsu. “Saya sampaikan ada orang besar yang mem-backup. Tapi sekali lagi jangan ada yang merasa tertuduh,” tambah Jokowi.
Dukungan dari Relawan dan Klaim Identitas Tokoh Besar
Jokowi mengklaim bahwa identitas tokoh besar tersebut sudah diketahui oleh banyak pihak, meskipun ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai siapa sosok itu. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik.
Beberapa relawan Jokowi, termasuk Silfester Matutina, mengungkapkan bahwa isu ijazah palsu dan pemakzulan Wapres Gibran didalangi oleh ‘partai biru’. Mereka menyebutkan bahwa partai tersebut belum bisa menerima kekalahan dalam Pemilihan Presiden 2024.
Respon Partai Demokrat Terhadap Tuduhan
Partai Demokrat merespons isu ini dengan membantah semua tudingan yang mengaitkan mereka dengan isu ijazah palsu. Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra, menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar.
Herzaky menekankan bahwa istilah ‘partai biru’ yang ditujukan kepada Partai Demokrat bertujuan untuk mengadu domba dan merusak reputasi partai. Ia juga menegaskan bahwa hubungan antara keluarga SBY dan keluarga Jokowi saat ini berada dalam keadaan baik dan saling menghormati.
