KAMI INDONESIA – Fenomena nge-ghosting semakin umum di kalangan anak muda, terutama dalam konteks hubungan romantis. Banyak yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar, menyisakan kesedihan dan kebingungan bagi yang ditinggalkan.
Definisi Nge-Ghosting
Nge-ghosting adalah istilah yang digunakan ketika seseorang menghilang dari kehidupan orang lain secara tiba-tiba tanpa memberikan alasan yang jelas. Biasanya, ini terjadi setelah interaksi romantis yang cukup dekat dan dilakukan tanpa memberi penjelasan.
Perilaku ini dapat menimbulkan berbagai perasaan negatif bagi yang ditinggalkan, seperti rasa bingung, marah, atau bahkan putus asa. Hal ini sering terjadi dalam hubungan yang masih dalam tahap awal, di mana kedekatan emosional belum sepenuhnya terbangun.
Alasan di Balik Nge-Ghosting
Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang melakukan ghosting adalah ketidakmampuan untuk menghadapi situasi sulit. Beberapa orang merasa lebih mudah untuk menghindari percakapan yang tidak nyaman, bahkan jika itu berarti menyakiti perasaan orang lain.
Ketakutan akan komitmen juga menjadi faktor besar. Banyak yang khawatir akan kehilangan kebebasan mereka dan merasa tertekan saat harus menjalin hubungan yang lebih serius.
Selain itu, pengalaman masa lalu yang buruk dalam hubungan dapat membuat seseorang takut untuk menjalin kedekatan yang lebih dalam. Trauma masa lalu sering kali memicu perilaku menghindar ini sebagai cara untuk melindungi diri.
Mengatasi Ketakutan untuk Dekat
Menghadapi ketakutan untuk menjalin kedekatan adalah langkah awal untuk keluar dari pola nge-ghosting. Berbicara terbuka mengenai perasaan dan ketakutan bisa membantu menciptakan kepercayaan dalam hubungan.
Mengidentifikasi apa yang membuat seseorang merasa terancam ketika harus dekat dengan orang lain adalah penting. Hal ini dapat membangun kesadaran diri yang lebih baik dan membantu menemukan cara untuk menghadapinya.
Selanjutnya, mencari dukungan psikologis juga bisa menjadi solusi. Terapis atau konselor dapat membantu dalam proses memahami dan mengatasi ketakutan ini dengan cara yang lebih konstruktif.