KAMI INDONESIA – Gangguan pendengaran semakin umum ditemukan di kalangan anak muda saat ini, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat yang sebelumnya percaya bahwa masalah ini hanya dihadapi oleh orang tua.
Penyebab gangguan pendengaran tersebut beragam, mulai dari kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi hingga paparan suara bising di lingkungan sekitar.
Kebiasaan Mendengarkan Musik dengan Volume Tinggi
Kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi menjadi salah satu penyebab utama gangguan pendengaran di kalangan anak muda. Penggunaan earphone atau headphone dengan volume tinggi dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sel-sel pendengaran.
UNESCO memperkirakan bahwa sekitar 1,1 miliar anak muda di seluruh dunia terpapar risiko kehilangan pendengaran akibat kebiasaan ini. Hal ini menjadi pengingat penting untuk menikmati musik secara bijaksana dengan mengatur volume yang lebih rendah.
Paparan Suara Bising
Lingkungan yang bising juga berkontribusi signifikan terhadap gangguan pendengaran di usia muda. Contohnya, suara kendaraan di jalan raya, konser musik, dan suara dari alat-alat elektronik di rumah dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan suara di atas 85 desibel dapat menimbulkan kerusakan jika terpapar dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk melindungi telinga mereka dengan menghindari tempat-tempat yang terlalu bising.
Infeksi dan Penyakit Telinga
Selain kebiasaan dan lingkungan, infeksi telinga juga menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran yang umum. Anak-anak dan remaja dengan infeksi telinga berulang, seperti otitis media, berisiko tinggi mengalami masalah pendengaran.
Penting untuk segera menangani infeksi telinga untuk menghindari komplikasi yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen. Konsultasi dengan dokter adalah langkah tepat ketika mengalami gejala seperti nyeri telinga atau penurunan pendengaran.
