KAMI INDONESIA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya enam gempa susulan setelah gempa berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu malam. Gempa utama tersebut terjadi pada pukul 19.54 WIB dan berpusat di darat sekitar 19 km tenggara dari Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
Detail Gempa Utama dan Susulan
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa serangkaian gempa susulan ini dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat. “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust),” tambahnya.
Gempa utama ini dirasakan di sejumlah wilayah, tidak hanya di Bekasi namun juga hingga Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang. Kendati demikian, gempa utama dan susulan dilihat sebagai fenomena yang biasa terjadi terkait dinamika geologi Indonesia.
Dampak dan Persepsi Masyarakat
Getaran dari gempa ini dirasakan dengan intensitas berbeda-beda. Di Bekasi, getaran mencapai level III–IV MMI, sementara daerah lain seperti Purwakarta dan Cikarang tercatat merasakan gempa dengan intensitas III MMI.
Masyarakat di daerah yang merasakan guncangan gempa melaporkan perasaan cemas dan khawatir tentang kemungkinan kerusakan bangunan. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan yang signifikan.
Masyarakat Dihimbau untuk Tetap Waspada
Sehubungan dengan kejadian tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat untuk tetap waspada. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merekomendasikan agar masyarakat menjauhi bangunan yang berpotensi roboh.
“Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” katanya. Pihak BNPB juga menyarankan masyarakat untuk tetap mengikuti informasi resmi terkait potensi gempa susulan di masa mendatang.
