KAMI INDONESIA – Harga emas dunia sempat mencatatkan kenaikan tajam, tetapi seiring dengan perkembangan terbaru, emas mulai kehilangan daya tariknya. Sebagai alat investasi yang biasanya dianggap aman di tengah ketidakpastian ekonomi, emas sering kali dipilih oleh investor saat terjadi gejolak di pasar keuangan.
Namun, saat Trump berkuasa, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan mulai memengaruhi harga emas secara signifikan.
Ketika pasar saham mengalami gejolak, emas sering kali berfungsi sebagai ‘safe haven’. Namun, investor kini terlihat memilih untuk menjual emas mereka demi mendapatkan keuntungan cepat. Perubahan ini berkaitan dengan penguatan dolar AS, yang telah menjadi faktor kemerosotan harga emas belakangan ini.
Dampak Kebijakan Trump Terhadap Pasar Emas
Kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump, terutama pada barang impor dari negara lain, telah meningkatkan harga barang di AS. Meskipun pada saat yang sama menyebabkan peningkatan aktivitas bisnis, dampaknya terhadap emas sangat berbeda.
Investor yang awalnya berinvestasi dalam emas kini tengah mempertimbangkan kembali pilihan mereka karena ancaman meningkatnya inflasi dan ketidakpastian yang datang dari kebijakan pemerintah.
Sementara itu, investor mulai ‘taking profit’, atau merealisasikan keuntungan mereka setelah harga emas mencapai level tertinggi dalam beberapa waktu.
Ini menandakan bahwa meskipun emas dianggap sebagai aset yang aman, kondisi pasar yang optimis dapat menciptakan situasi di mana investor lebih memilih untuk menjual daripada menahan.
Harga Emas Antam Turun Drastis
Pada tanggal 21 Mei 2025, harga emas Antam mengalami penurunan yang cukup signifikan. Emas 24 karat yang populer di kalangan masyarakat menunjukkan angka penjualan yang lebih rendah.
Penurunan harga ini tercatat menjadikan emas Antam dan produk logam mulia lainnya kehilangan daya pikatnya di pasar.
Meskipun harga emas sempat melejit sebelum penurunan ini, saat ini banyak orang yang terpaksa menahan diri untuk tidak berinvestasi lebih jauh di sektor ini.
Beberapa produk mencatatkan penurunan yang cukup tajam, dan ini menjadi fokus perhatian bagi para investor yang sebelumnya optimis memasukin investasi berbasis emas.
Emas di Pegadaian: Penurunan yang Menyakitkan
Harga emas Antam, UBS, dan produk lainnya di Pegadaian menunjukkan ambruk yang serupa. Data terbaru menunjukkan bahwa produk emas dari berbagai jenis dan berat terjual dengan harga yang bisa mengejutkan bagi konsumen yang sebelumnya berencana untuk berinvestasi.
Sebelumnya, banyak orang melihat emas sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan, namun kondisi pasar saat ini memberikan gambaran sebaliknya.
Pada 21 Mei 2025, harga emas dari berbagai merek mengalami penurunan yang mencolok, dan hal ini semakin memburuk dengan munculnya berbagai kebijakan politik yang tidak menentu.
Perbandingan Harga Emas di Pasar
Berikut adalah beberapa informasi harga terbaru yang harus diperhatikan bagi mereka yang berpikir untuk berinvestasi. Emas 0,5 gram harganya berkisar Rp 997.000, sedangkan 1 gram menjual seharga Rp 1.894.000. Pada skala yang lebih besar, harga emas yang lebih tinggi seperti 1.000 gram mencapai Rp 1.834.600.000.
Meskipun ada kenaikan harga pada beberapa produk emas, tren penurunan ini lebih mencolok dan mengindikasikan bahwa konsumen mungkin harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan investasi.
Masa Depan Emas di Tengah Ketidakpastian
Di satu sisi, banyak analis mengamati perkembangan pasar obligasi global. Mereka mengisyaratkan bahwa ketidakpastian politik dan perubahan kebijakan dapat berdampak pada harga emas di masa depan.
Emas selama ini berfungsi sebagai alat penyimpan nilai, dan perkembangan yang terjadi saat ini tentu akan membawa dampak signifikan.
Dengan terus memantau situasi pasar dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan keuangan, investor dapat membuat wawasan yang lebih baik ketika memutuskan untuk berinvestasi dalam emas. Mengingat volatilitas yang ada, masa depan emas perlu ditanggapi dengan hati-hati dan teliti.