spot_img

Demonstrasi Buruh Serentak di Jakarta, DPR Terapkan WFH untuk Pegawai

KAMI INDONESIA – Jakarta menjadi pusat perhatian hari ini saat massa buruh menggelar demonstrasi serentak di seluruh daerah, terutama di sekitar kompleks DPR. Langkah keamanan diambil dengan mengeluarkan surat edaran yang meminta pegawai dan tenaga ahli DPR untuk bekerja dari rumah.

Surat edaran bernomor 14/SE-SEKJEN/2025, yang ditandatangani Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar, bertujuan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrokan selama demonstrasi berlangsung.

Edaran WFH dan Pengamanan Demo

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengonfirmasi bahwa surat edaran untuk pegawai ASN dan tenaga ahli DPR untuk bekerja dari rumah telah dikeluarkan. “Emang ada edaran dari kesekjenan untuk WFH,” ujar Sahroni.

Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil semata-mata untuk menjaga keamanan semua pihak. “Pegawai ASN dan TA, iya buat jaga keamanan aja semua pihak,” tambahnya.

Dalam suasana demonstrasi, pihak DPR berharap semua pihak dapat menjaga ketertiban. “Saya harap demo hari ini disalurkan dengan cara yang baik-baik dan sampaikan secara terbuka,” tuturnya.

Tuntutan Massa Buruh

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan bahwa aksi demonstrasi di wilayah Jabodetabek akan dipusatkan di depan gedung DPR. Ia memperkirakan bahwa lebih dari 10 ribu buruh bakal ikut serta dalam aksi ini.

Dalam aksinya, massa buruh menyampaikan enam tuntutan utama, antara lain penghapusan outsourcing dan penolakan terhadap upah murah. Selain itu, mereka juga mendesak untuk menghentikan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan membentuk Satgas PHK.

Digelar dalam suasana semangat perjuangan, tuntutan lainnya mencakup reformasi pajak perburuhan, dengan kenaikan PTKP menjadi Rp 7.500.000,- per bulan, serta penghapusan pajak pesangon, THR, JHT, dan diskriminasi pajak terhadap perempuan menikah.

Harapan untuk Aksi Tertib

Sahroni menekankan pentingnya aksi demonstrasi yang damai tanpa provokasi dari pihak-pihak tertentu. “Jangan sampai ada yang menunggangi bagi mereka yang mau menghasut sampai terprovokasi pihak-pihak agar bisa terjadi anarkis,” ingatnya.

Dengan semangat menyampaikan aspirasi, massa buruh berharap agar suara mereka dapat didengar oleh pihak berwenang. “Ini adalah kesempatan kami untuk memperjuangkan hak-hak kami sebagai buruh,” pungkas Iqbal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles