KAMI INDONESIA – Satria Arta Kumbara, mantan prajurit marinir, kini terlibat dalam konflik di Rusia sebagai tentara bayaran. Keputusan drastisnya ini dipicu oleh gaya hidup hedonisme dan utang pinjaman online yang mencapai Rp 750 juta.
Menurut Mayor Jenderal TNI Endi Supardi, utang tersebut berasal dari bank dan platform pinjaman online, yang mengakibatkan Satria terjerat dalam perjudian untuk mencari jalan keluar dari kesulitan finansial.
Perjalanan Hidup Satria
Satria Arta Kumbara pernah berdinas di Korps Marinir sebelum terjerumus ke dalam masalah keuangan yang serius. Mayor Jenderal TNI Endi Supardi menjelaskan bahwa Satria memiliki utang di bank BRI dan BNI, yang totalnya mencapai Rp 750 juta.
Usaha untuk melunasi utang yang dilakukannya, termasuk bermain judi online, justru memperparah situasinya. ‘Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya,’ ujar Endi.
Keputusan Bergabung dengan Tentara Bayaran
Merasa tidak ada jalan keluar dari utangnya, Satria memilih untuk bergabung dengan tentara bayaran Rusia. Ia dipecat dari TNI dan tidak lagi bertugas sebagai marinir sejak tahun 2022.
Komandan TNI mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui keputusan Satria untuk bergabung dengan Rusia saat terlibat dalam konflik tersebut. Keputusan ini memunculkan kontroversi mengenai status kewarganegaraan Satria yang dicabut.
Permohonan Maaf dan Kewarganegaraan
Satria mengungkapkan keinginannya untuk kembali menjadi warga negara Indonesia melalui media sosial. ‘Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,’ tulisnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan bahwa urusan kewarganegaraan Satria sepenuhnya diserahkan kepada Kementerian Hukum dan Kementerian Luar Negeri.
