spot_img

Danantara Minta BUMN Tunda RUPS, Begini Penjelasan Istana

KAMI INDONESIA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengambil langkah signifikan dengan meminta perusahaan-perusahaan BUMN dan anak usaha untuk menunda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Permintaan ini menjadi perhatian luas di kalangan masyarakat dan dunia usaha, mengingat RUPS adalah momen penting bagi pemegang saham untuk mengevaluasi kinerja dan strategi perusahaan.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dalam konteks pembenahan struktural yang sedang berlangsung di seluruh BUMN yang berada di bawah koordinasi Danantara.

Pembenahan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efektivitas operasional dari badan usaha milik negara.

Alasan Pembenahan BUMN

Prasetyo Hadi menggarisbawahi bahwa saat ini Danantara berada dalam proses reformasi dan pembenahan yang mendasar terhadap semua BUMN. Hal ini mencakup tidak hanya perbaikan internal tetapi juga pencarian sosok pemimpin yang berkompeten dan berkualitas, sesuai dengan prinsip-prinsip meritokrasi.

Pihak Istana Negara berpendapat bahwa pemilihan pemimpin di lingkungan BUMN perlu melalui proses yang seksama agar dapat menggaransi kinerja yang lebih baik dan hasil yang optimal dalam jangka panjang.

Pada momen tersebut, Prasetyo juga menekankan pentingnya memastikan bahwa individu yang dipilih sebagai pemimpin BUMN adalah yang terbaik di bidangnya.

Target Danantara dan Kinerja BUMN

Rosan Roeslani, CEO Danantara, juga menegaskan bahwa tujuan utama dari penundaan RUPS adalah untuk memastikan agar target yang ditetapkan tercapai. Pengelolaan ini bertujuan untuk menciptakan nilai dan efisiensi di seluruh perusahaan BUMN.

Sebelum melanjutkan dengan keputusan penting seperti penggabungan atau divestasi, Danantara mewajibkan kajian menyeluruh agar semua langkah yang diambil telah dipertimbangkan secara matang.

Dengan cara ini, Danantara berusaha memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan mendukung pertumbuhan perusahaan dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Walaupun penundaan ini memiliki tujuan yang baik, banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap stabilitas dan ekspektasi pasar. Perusahaan-perusahaan BUMN yang terlibat harus menavigasi ketidakpastian dan memastikan transparansi dalam komunikasi kepada investor dan pemegang saham.

Dengan menunda RUPS, Danantara berpotensi menimbulkan keraguan di kalangan investor yang ingin mengetahui arah kebijakan dan kinerja BUMN tersebut.

Situasi ini memerlukan perhatian ekstra dari pihak Danantara dan pemerintah agar tidak terjadi dampak lebih jauh yang dapat mengganggu kepercayaan pasar.

Dalam menjelaskan lebih lanjut, pihak Istana menyatakan bahwa langkah Danantara bukanlah sebuah usaha untuk menghindari tanggung jawab, tetapi upaya strategis untuk meningkatkan tata kelola BUMN secara keseluruhan. Istana menekankan bahwa seluruh tindakan ini diambil demi kepentingan negara dan umat.

Mensesneg Prasetyo Hadi mengingatkan bahwa pengambilan keputusan dalam administrasi publik harus selalu dipandang dari sudut pandang jangka panjang, bukan hanya untuk memenuhi tuntutan jangka pendek dari pemegang saham.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles