KAMI INDONESIA – Meningkatnya adopsi gadget di masyarakat selaras dengan berbagai dampak, termasuk masalah kesehatan mata. Kebiasaan menghabiskan waktu di depan layar berpengaruh negatif, terutama terhadap penglihatan yang semakin menurun, khususnya pada kondisi mata minus.
Fenomena ini tidak hanya melanda orang dewasa, namun juga anak-anak yang kerap terpapar perangkat digital. Ketidakpedulian dalam menggunakan gadget memberi perhatian serius terkait potensi dampak jangka panjang bagi kesehatan mata.
Definisi Mata Minus
Mata minus atau miopia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam melihat objek jauh dengan jelas. Hal ini terjadi karena fokus cahaya yang masuk ke mata tidak tepat sasaran di retina, sehingga objek tampak kabur.
Faktor penyebab miopia bervariasi, mencakup keturunan dan gaya hidup sehari-hari. Di waktu modern, penggunaan gadget secara berlebihan menjadi salah satu penyebab yang semakin mencolok.
Hubungan Gadget dengan Kesehatan Mata
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kelelahan mata dan penurunan ketajaman visual. Banyak orang mengabaikan pentingnya jarak pandang yang tepat saat berinteraksi dengan layar.
Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mempercepat ketegangan mata dibandingkan jika melihat objek pada jarak yang seharusnya. Hal ini meningkatkan risiko miopia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Langkah Pencegahan dan Solusi
Ada sejumlah strategi yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko mata minus akibat penggunaan gadget. Salah satunya adalah dengan mengatur durasi penggunaan layar, seperti menerapkan aturan 20-20-20, yang menganjurkan istirahat 20 detik setiap 20 menit menatap layar dengan memfokuskan pandangan pada objek sejauh 20 kaki.
Memperbaiki pencahayaan ruangan saat menggunakan gadget juga dapat membantu mengurangi tekanan pada mata. Rutin melakukan pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata sangat dianjurkan untuk memantau kesehatan penglihatan.
