KAMI INDONESIA – Aksi demonstrasi di gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mempengaruhi perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Rangkasbitung-Tanah Abang, yang kini terpaksa hanya mencapai Stasiun Kebayoran.
KAI Commuter memberikan informasi terkait situasi ini melalui akun media sosialnya pada Senin, 25 Agustus 2025, dan mengimbau penumpang untuk mengikuti arahan petugas.
Dampak Aksi Demonstrasi di DPR
Aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025 membawa dampak signifikan terhadap layanan Kereta Rel Listrik (KRL).
KRL yang beroperasi dari Rangkasbitung kini hanya dapat beroperasi hingga Stasiun Kebayoran sebelum akhirnya kembali ke arah asal.
KAI Commuter menjelaskan melalui akun media sosialnya bahwa, ‘Info lanjut saat ini perjalanan Commuter Line Rangkasbitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang berjalan hanya sampai Stasiun Kebayoran dan kembali menuju Serpong/Parung Panjang/Rangkasbitung.’
Perubahan tersebut memaksa penumpang untuk mencari alternatif lain guna melanjutkan perjalanan mereka.
Alternatif Bagi Penumpang
Menyusul situasi ini, para penumpang KRL diarahkan untuk menggunakan stasiun terdekat sebagai alternatif.
Stasiun Kebayoran dan Stasiun Tanah Abang menjadi pilihan utama untuk menghindari kepadatan di area Stasiun Palmerah yang sebelumnya sudah diimbau untuk tidak digunakan.
‘Sebagai alternatif pengguna jasa Commuter Line kami imbau agar dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,’ ungkap KAI Commuter dalam pengumumannya.
Dengan langkah ini, diharapkan penumpang dapat memperlancar perjalanan meskipun ada gangguan akibat situasi demonstrasi.
Situasi Aksi Unjuk Rasa
Aksi demonstrasi yang terjadi pada tanggal 25 Agustus di depan gedung DPR berlangsung dengan ketegangan yang meningkat.
Massa demonstran sempat berusaha memasuki ruas Jalan Tol Dalam Kota namun dipukul mundur oleh aparat keamanan.
Setelah dikeluarkan dari area depan gedung DPR, para demonstran berpindah ke Gerbang Pancasila sambil melanjutkan aksi mereka.
Rekayasa lalu lintas dilakukan sebagai respon terhadap aksi tersebut, yang berdampak tidak hanya pada perjalanan KRL tetapi juga pada rute Transjakarta.