KAMI INDONESIA – Gula adalah salah satu bahan yang umum ditemukan dalam makanan sehari-hari. Meskipun begitu, tidak semua gula diciptakan sama.
Terdapat gula yang secara alami ada dalam makanan, seperti buah dan sayur, dan ada pula gula tambahan yang sering kali tersembunyi dalam berbagai produk makanan yang kita konsumsi tanpa kita sadari.
Kategori Gula dalam Makanan
Gula biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu gula sederhana dan kompleks. Gula sederhana, seperti glukosa dan fruktosa, dikenal cepat diserap tubuh dan memberikan energi instan.
Gula kompleks, seperti sukrosa, melepaskan energi secara bertahap. Banyak makanan olahan mengandung kombinasi gula ini, memberi efek ‘sugar rush’ yang tidak disadari.
Gejala Sugar Rush dan Dampaknya
Ketika mengonsumsi makanan tinggi gula, terutama dalam jumlah besar, tubuh kita dapat mengalami lonjakan energi yang dikenal sebagai sugar rush. Gejala ini termasuk peningkatan energi, keinginan untuk bergerak, dan kadang-kadang, suasana hati yang ceria.
Namun, efek ini bersifat sementara dan sering diikuti dengan ‘sugar crash’, di mana kadar energi menurun drastis dan menyebabkan kelelahan, kecemasan, atau bahkan penyakit.
Makanan Sehari-hari yang Mengandung Gula Tersembunyi
Banyak makanan yang tidak terlihat manis ternyata mengandung gula tersembunyi dalam jumlah yang cukup tinggi. Contohnya termasuk saus tomat, roti, sereal sarapan, yogurt rendah lemak, hingga makanan siap saji. Membaca label dengan cermat dapat membantu mengidentifikasi kandungan gula dalam produk yang kita konsumsi.
Risiko Kesehatan terkait Gula Berlebih
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Ini termasuk risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.
Efek ini terjadi karena tubuh menjadi tidak sensitif terhadap insulin, yang merupakan hormon penting dalam pengaturan kadar gula darah.
Mengatasi Peningkatan Gula dalam Diet
Untuk mengurangi dampak negatif dari gula tersembunyi, penting untuk lebih waspada terhadap asupan makanan.
Memilih makanan segar dan utuh, serta membuat pilihan makanan yang lebih sehat dapat meminimalkan asupan gula. Mengintegrasikan lebih banyak serat dan protein dalam diet juga membantu menstabilkan kadar gula darah.
