spot_img

Beragam Mitos dan Fakta Seputar Diet Intermittent Fasting yang Harus Kamu Tau

KAMI INDONESIA – Intermittent Fasting (IF) adalah metode diet yang telah mendapatkan popularitas luas dalam beberapa tahun terakhir. Konsep dasar dari IF adalah penjadwalan waktu antara periode makan dan puasa.

Dalam praktiknya, seseorang akan berpuasa selama jangka waktu tertentu dan kemudian diperbolehkan untuk makan dalam jendela waktu yang telah ditentukan.

Misalnya, dalam metode 16:8, kamu akan berpuasa selama 16 jam dan memiliki waktu makan selama 8 jam. Selain itu, terdapat juga metode 5:2 yang memungkinkan seseorang untuk makan biasa selama lima hari dan membatasi asupan kalori pada dua hari tertentu menjadi sekitar 500-600 kalori per hari.

Intermittent Fasting Menyebabkan Kerusakan Metabolisme

Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa intermittent fasting dapat merusak metabolisme tubuh. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat membantu meningkatkan laju metabolisme dalam jangka pendek.

Selama waktu puasa, tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang bisa membantu dalam pembakaran lemak. Sebaliknya, ketika metode ini diterapkan dengan benar dan tidak berlebihan, IF justru dapat mendukung metabolisme yang sehat.

Intermittent Fasting Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa intermittent fasting bukan hanya tentang fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Dengan berpuasa, otak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri sendiri dan mengurangi stres oksidatif.

Beberapa orang melaporkan merasa lebih fokus dan produktif selama periode puasa, yang mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar hormon norepinefrin dalam tubuh. Jadi, IF juga bisa jadi langkah yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Intermittent Fasting Hanya Cocok untuk Orang Dewasa

Banyak orang percaya bahwa metode diet ini hanya cocok untuk orang dewasa atau orang yang berbobot lebih, dan tidak untuk remaja.

Nyatanya, beberapa ahli kesehatan menganggap bahwa jika dilaksanakan dengan bimbingan yang tepat, remaja dapat juga mendapatkan manfaat dari intermittent fasting.

Namun, penting untuk diingat bahwa pertumbuhan dan perkembangan yang sehat harus tetap menjadi prioritas utama, dan IF bukan untuk semua orang.

Kualitas Makanan Tetap Penting

Mitos lainnya adalah bahwa selama melakukan intermittent fasting, kamu bisa makan apa saja pada periode makan. Namun, kenyataannya, kualitas makanan yang kamu konsumsi sangat berpengaruh terhadap hasil dari diet ini.

Mengonsumsi makanan sehat bergizi, zat gizi seimbang, dan menghindari makanan olahan akan membantu mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Walaupun jendela makan diperbolehkan untuk berkisar pada waktu tertentu, pola makan yang sehat selama periode tersebut tetap menjadi kunci untuk hasil yang optimal.

Intermittent Fasting Tidak Bisa Dilakukan Bagi Pecinta Kopi

Satu lagi mitos yang perlu dihapus adalah anggapan bahwa penggemar kopi tidak bisa melakukan intermittent fasting. Sebenarnya, minum kopi hitam tanpa tambahan gula dapat memperbolehkan saat berpuasa.

Kopi mengandung kalori yang sangat sedikit, bahkan di bawah 5 kalori per cangkir, sehingga tidak akan mengganggu proses puasa. Namun, penting untuk tetap memperhatikan jumlah kafein yang dikonsumsi untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles