KAMI INDONESIA – Permainan bajakan semakin menjamur di kalangan gamer, menarik perhatian banyak pengguna karena harga game resmi yang kerap kali tinggi. Namun, penggunaan game bajakan tidak lepas dari risiko yang dapat membahayakan keamanan perangkat dan data pribadi pengguna.
Dari infeksi virus hingga pencurian data, para pengguna game bajakan harus menyadari berbagai ancaman yang mengintai. Beberapa bahaya ini patut diperhatikan agar gamer tidak menjadi korban dari kejahatan siber.
Virus dan Malware
Game bajakan sering kali menjadi sarang bagi virus dan malware yang dapat merusak perangkat. Ketika diunduh, perangkat pengguna berpotensi tinggi mengalami infeksi karena virus dalam game bajakan biasanya dirancang untuk bersembunyi dari deteksi antivirus.
Menurut penelitian dari Panda Security dan We Live Security, banyak virus dalam game bajakan dapat memaksa pengguna untuk menonaktifkan perlindungan keamanan mereka. Hal ini jelas meningkatkan risiko pengguna menjadi korban serangan siber.
Keamanan Perangkat Terancam
Penggunaan game bajakan membuka celah bagi hacker untuk menyerang perangkat pengguna. Malware yang terkandung dalam game bajakan sering kali dimanfaatkan oleh peretas untuk mengambil alih kendali perangkat.
Tempat pengunduhan game bajakan menjadi target utama bagi hacker, di mana mereka dapat menyebarkan malware melalui tombol unduhan palsu. Dengan cara ini, peluang pengguna terkena serangan semakin meningkat.
Menjadi Sasaran Cryptojacking
Para pengguna permainan daring umumnya memiliki perangkat yang berkualitas tinggi, seperti laptop dan PC, yang dapat dimanfaatkan oleh hacker. Dalam hal ini, hacker dapat menyisipkan program penambang kripto ke dalam game bajakan.
Tanpa disadari, pengguna dapat mendapati perangkat mereka digunakan untuk menambang kripto demi kepentingan pihak lain, yang berujung pada penurunan performa perangkat secara signifikan.
