KAMI INDONESIA – Arsenal mengalami kekalahan tipis 2-3 saat berhadapan dengan Villarreal dalam laga uji coba pramusim yang berlangsung di Stadion Emirates pada 6 Agustus 2025.
Debut Viktor Gyokeres sebagai starter di Arsenal tidak berjalan sesuai harapan, sementara mantan bintang The Gunners, Nicolas Pepe, mencetak gol pembuka untuk Villarreal.
Pertandingan Dimulai dengan Kejutan
Viktor Gyokeres, yang baru saja direkrut dari Sporting CP, memulai debutnya di Stadion Emirates dalam laga melawan Villarreal.
Namun, tim asuhan Mikel Arteta harus menghadapi situasi sulit ketika Nicolas Pepe, pemain Villarreal yang sebelumnya merupakan pembelian termahal Arsenal, membuka keunggulan pada menit ke-17.
Gol Pepe tercipta setelah ia berhasil memanfaatkan bola muntah dari tandukan Pape Gueye yang membentur tiang gawang.
Keunggulan Villarreal ini memberi dampak mental bagi Arsenal, yang terlihat kesulitan untuk mengendalikan permainan.
Menemukan Momentum Melalui Set Pieces
Setelah gol pembuka, lini pertahanan Arsenal kembali disorot ketika Gerard Moreno dibiarkan bebas di kotak penalti.
Tembakan Moreno awalnya bisa ditepis oleh David Raya, namun Karl Etta Eyong berhasil menyambar bola rebound untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0 bagi Villarreal.
Arsenal akhirnya berhasil mencetak gol balasan melalui situasi bola mati, saat Christian Norgaard menyundul bola hasil sepak pojok dari Gabriel Martinelli pada menit ke-36.
Gol ini memberi semangat kepada tim tuan rumah untuk mengejar ketertinggalan.
Krisis di Lini Depan dan Akhir yang Menyakitkan
Di babak kedua, Arsenal berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, dengan Gyokeres menjadi salah satu pemain kunci dalam serangan.
Peluang terbaiknya datang ketika ia mampu menyelinap di tiang dekat, namun tembakannya berhasil digagalkan oleh kiper Villarreal, Luis Junior.
Villarreal kembali memperbesar keunggulan menjadi 3-1 berkat gol Arnaut Danjuma pada menit ke-68.
Namun, Arsenal tidak menyerah dan mendapatkan penalti ketika Max Dowman yang berusia 15 tahun dijatuhkan di kotak penalti, sebelum Martin Odegaard berhasil mengeksekusi penalti dengan baik.