spot_img

Mortalitas Akibat Penyakit Jantung Global Terkait Paparan Kimia dalam Plastik

KAMI INDONESIA – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Menurut berbagai studi, kematian akibat penyakit jantung disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gaya hidup, pola makan, dan faktor lingkungan. Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap bahan kimia tertentu yang terkandung dalam produk plastik dapat meningkatkan risiko mortalitas akibat penyakit jantung. Sebuah studi baru menerangi hubungan antara paparan bahan kimia dari plastik dan kematian akibat penyakit jantung, dengan temuan yang menunjukkan kontribusi signifikan dari zat-zat tersebut.

Salah satu bahan kimia yang paling teridentifikasi adalah Di(2-ethylhexyl)phthalate (DEHP), yang sering dijumpai dalam berbagai produk konsumen sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2018, hampir 368.764 kematian di seluruh dunia dapat terkait dengan paparan DEHP, dengan jumlah kematian tertinggi terjadi di negara-negara Afrika, diikuti oleh Asia Timur dan Timur Tengah.

Kimia dalam Plastik dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Phthalates, termasuk DEHP, merupakan jenis bahan sintetis yang biasa ditambahkan pada produk plastik untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan. Bahan ini sering ditemukan dalam barang-barang konsumsi seperti wadah makanan, produk kecantikan, dan mainan anak-anak. Paparan dapat terjadi melalui inhalasi udara yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan produk yang mengandung phthalates.

Studi terbaru menunjukkan bahwa paparan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu melainkan juga memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang lebih luas. Selain berkontribusi terhadap kasus penyakit jantung, phthalates juga dihubungkan dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, termasuk kelainan genital dan kanker, sehingga memperjelas urgensi untuk meneliti dan mengatur penggunaannya.

Statistik Mortalitas di Seluruh Dunia

Menurut analisis dari Institute for Health Metrics and Evaluation, phthalates berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap total kematian global akibat penyakit jantung pada tahun 2018. Penelitian yang lebih mendetail menunjukkan bahwa kelompok usia antara 55 hingga 64 tahun paling terpukul oleh konsekuensi kesehatan ini. Hal ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan kimia dalam plastik dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Tercatat bahwa Asia Selatan, Asia Timur, dan Timur Tengah menjadi wilayah dengan angka kematian tertinggi, menandakan bahwa paparan bahan kimia ini tidak terdistribusi merata, sehingga memunculkan pertanyaan mengenai regulasi dan pengaturan penggunaan bahan kimia tersebut di tingkat global.

Dampak Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

Kerugian akibat sakit dan kematian yang terkait dengan paparan phthalates bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan. Untuk tahun 2018, kerugian yang diakibatkan oleh kematian terkait phthalates diperkirakan mencapai sekitar USD 510 miliar. Angka ini berpotensi meningkat hingga USD 3,74 triliun jika mencakup kerugian lain yang belum dihitung, sepertiman kehilangan produktivitas dan perawatan kesehatan.

Dengan semakin meningkatnya pemahaman tentang risiko kesehatan akibat paparan bahan kimia dalam produk plastik sehari-hari, banyak pihak menggarisbawahi perlunya regulasi yang lebih ketat untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Regulasi dan Langkah ke Depan

Dalam menanggapi temuan ini, kelompok peneliti mengusulkan perlunya regulasi global yang lebih ketat untuk meminimalkan paparan terhadap zat kimia berbahaya ini. Hal ini sangat penting tidak hanya untuk kesehatan individu, tetapi juga untuk kelompok masyarakat secara keseluruhan. Peneliti juga menegaskan perlunya investasi dalam penelitian kesehatan yang lebih lanjut agar pemahaman mengenai efek kesehatan dari paparan phthalates semakin kuat.

Para peneliti berencana untuk melanjutkan studi guna mengevaluasi keterkaitan antara pengurangan paparan zat berbahaya dengan penurunan angka kematian, serta mengeksplorasi pengaruh terhadap masalah kesehatan lainnya, seperti kelahiran prematur. Penelitian ini didukung oleh institusi penelitian nasional dan organisasi yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.

Kesimpulan: Menjalansertakan Kesadaran dan Tindakan

Mortalitas akibat penyakit jantung yang terkait dengan paparan bahan kimia dari plastik menyoroti kebutuhan mendesak untuk kebijakan yang berbasis bukti dan kesadaran publik tentang bahaya terkandung dalam produk sehari-hari. Masyarakat diharapkan lebih kritis dan selektif terhadap produk yang digunakan, serta menyuarakan dukungan bagi inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi paparan bahan berbahaya.

Perubahan perilaku konsumen dan regulasi yang lebih baik dapat membantu dunia mengatasi problematika kesehatan yang semakin kompleks menghadapi persoalan paparan bahan kimia yang berbahaya. Kesadaran akan efek kesehatan dari penggunaan plastik diharapkan menjadi langkah awal menuju perbaikan kualitas hidup dan lingkungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles