KAMI INDONESIA – Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Israel untuk menghalau ancaman dari serangan roket jarak pendek.
Sistem ini efektif dalam menjaga wilayah dan populasi dari serangan yang tidak terduga, menawarkan keamanan tambahan bagi negara yang terancam.
Pengumuman Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan bahwa AS secara resmi telah memilih arsitektur dari sistem pertahanan udara baru yang terinspirasi oleh Iron Dome, yang disebut Golden Dome.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif ambisius untuk mengembangkan sistem pertahanan yang lebih modern dan efektif dalam menghadapi potensi ancaman luar.
Detail Proyek Golden Dome
Golden Dome diperkirakan akan memakan biaya sekitar USD 175 miliar dan direncanakan untuk mulai beroperasi sebelum akhir masa jabatan Trump.
Jenderal Michael Guetlein, yang berasal dari Angkatan Luar Angkasa AS, ditunjuk sebagai manajer program utama proyek ini.
Teknologi dan Inovasi dalam Sistem
Trump menyatakan bahwa Golden Dome akan mengintegrasikan teknologi pertahanan yang ada saat ini dan menggabungkannya dengan inovasi terbaru.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk memberikan perlindungan yang lebih holistik melalui strategi pertahanan berlapis, meningkatkan efektivitas respons terhadap serangan.
Dukungan dari Perusahaan Teknologi
Proyek ini mendapatkan dukungan dari beberapa perusahaan teknologi terkemuka seperti SpaceX, Palantir, dan Anduril, yang memiliki rekam jejak dalam inovasi teknologi.
Implementasi sistem Golden Dome dapat mengubah paradigma pertahanan Amerika Serikat dan memberikan patokan baru bagi negara lain dalam mengembangkan sistem yang serupa.
Kebijakan ini tidak hanya akan membentuk kembali dinamika pertahanan, tetapi juga berpotensi mempengaruhi hubungan AS dengan negara-negara lain yang memiliki teknologi serupa.