KAMI INDONESIA – Rumah Sakit Indonesia di Gaza telah mengalami kerusakan parah akibat serangan militer yang dilakukan oleh tentara Israel. Fasilitas medis ini sebelumnya berfungsi sebagai tempat perawatan bagi ribuan warga Gaza, tetapi kini, dalam keadaan darurat, menjadi target serangan brutal.
Menurut laporan dari Medical Emergency Committee (MER-C) Indonesia, fasilitas ini diserang secara sistematis tanpa peringatan, yang mengakibatkan banyak alat medis tertimpa reruntuhan. Tak hanya itu, kondisi rumah sakit sekarang sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk digunakan.
Dampak Serangan Terhadap Pelayanan Medis
Akibat dari situasi ini, layanan kesehatan di RS Indonesia hampir tidak mungkin dilakukan. Sekitar 30 pasien yang ada di dalam rumah sakit, bersama dengan 15 staf medis, terjebak dalam situasi berbahaya dan tidak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Mereka tidak memiliki akses untuk mencari perlindungan dan terpaksa menghadapi risiko lebih besar karena intensitas serangan yang terus berlanjut.
MER-C menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran berat hukum humaniter internasional, yang melindungi fasilitas medis dan tenaga medis di zona konflik.
Serangan yang Terencana dan Tanpa Peringatan
Serangan terhadap RS Indonesia di Gaza bukanlah kejadian yang terjadi secara acak. MER-C menyatakan bahwa terdapat strategi militer yang jelas dalam menyerang fasilitas kesehatan, yang seharusnya dilindungi di bawah hukum internasional. Keberadaan sekitar 500 tentara Israel yang mengepung rumah sakit dalam satu waktu menunjukkan koordinasi yang sangat mencolok.
Kaca-kaca jendela yang pecah dan plafon yang berjatuhan sangat mengganggu layanan medis yang sangat diperlukan dalam situasi darurat ini. Beberapa pasien yang membutuhkan tindakan medis mendesak kini tak bisa mendapatkan perawatan yang tepat karena rumah sakit tidak dapat berfungsi dengan baik.
Desak Penegakan Ukuran Kemanusiaan
Di tengah kekacauan ini, organisasi MER-C mendesak pihak internasional untuk mendesak Israel segera menghentikan serangan militer. Mereka juga menekankan pentingnya pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang saat ini terputus. Blokade yang diberlakukan hanya memperburuk keadaan dan mengancam nyawa banyak warga yang terjebak dalam situasi sulit.
Kondisi ini sangat mendesak dan memerlukan perhatian global, agar krisis kemanusiaan ini tidak berlanjut semakin dalam.
Reaksi Indonesia dan Dukungan Internasional
Presiden Indonesia Prabowo Subianto memberikan pernyataan tegas terkait situasi di Gaza, menekankan bahwa Indonesia mendukung upaya gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan solidaritas dan komitmen Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, perluasan dialog internasional untuk menghentikan kekerasan.
Pemerintah Indonesia serta negara-negara lain seperti Thailand bersatu dalam mengadvokasi kebijakan yang mendukung penghentian konflik dan menyoroti perlunya melindungi warga sipil serta fasilitas kesehatan.
Krisis yang terjadi di RS Indonesia di Gaza adalah gambaran dari konsekuensi nyata dari ketegangan yang berkepanjangan. Tindakan yang mengancam nyawa para pasien dan tenaga medis harus mendapat perhatian dan aksi cepat dari komunitas internasional.
Masyarakat dunia, khususnya generasi muda, memiliki peran penting untuk menyuarakan ketidakadilan ini dan mendukung upaya kemanusiaan. Kebangkitan kesadaran terhadap isu-isu kemanusiaan seperti ini adalah langkah pertama menuju perubahan yang lebih baik.