spot_img

Fogging Bukan Solusi Utama, Dinkes Buleleng Ajak Berantas DBD dengan Cara Ini

KAMI INDONESIA – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Kabupaten Buleleng, tren kasus DBD menunjukkan penurunan signifikan dalam waktu tiga bulan terakhir, berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng.

Pada bulan Februari 2025, Dinkes mencatat 314 kasus DBD, angka ini turun menjadi 276 kasus pada bulan Maret, dan mengalami penurunan drastis menjadi 160 kasus pada bulan April. Penurunan kasus ini membuktikan bahwa langkah-langkah penanganan yang diambil memberikan hasil yang positif.

Tidak Hanya Bergantung pada Fogging

Meskipun kegiatan fogging sering dianggap sebagai solusi utama dalam menanggulangi DBD, Dinkes Buleleng menjelaskan bahwa fogging bukanlah metode pertama yang harus diandalkan.

Fogging dapat membantu mengurangi populasi nyamuk dewasa dalam waktu singkat, tetapi tidak secara langsung mengatasi masalah jangka panjang. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam pencegahan infestasi nyamuk menjadi sangat penting.

Pentingnya PSN 3M Plus

Dinas Kesehatan Buleleng mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan DBD melalui langkah PSN 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang yang dapat menampung air.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti dengan menyisakan kebersihan pada lingkungan sekitar, sehingga mencegah potensi penularan penyakit. Selain itu, penambahan langkah Plus berupa pemantauan kesehatan dan edukasi tentang DBD juga sangat dianjurkan.

Keterlibatan Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan Kesehatan

Dinkes Buleleng menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan kesehatan demi mencegah penyebaran DBD. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan sangat diperlukan untuk meredam angka DBD.

Edukasi kesehatan tentang DBD perlu diintensifkan agar masyarakat bisa lebih tanggap dan proaktif terhadap masalah ini. Masyarakat diharapkan tidak lengah meskipun tren kasus DBD menunjukkan perbaikan, dan tetap waspada menjaga lingkungan yang bersih.

Advokasi dan Kesadaran Masyarakat

Penguatan advokasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan juga perlu dilakukan. Kesadaran masyarakat mengenai risiko dan bahaya DBD dapat menurunkan tingkat infeksi jika diimbangi dengan langkah pencegahan yang tepat.

Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, guna membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi DBD. Selain itu, kampanye kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan juga perlu didorong.

Masa Depan Penanganan DBD di Buleleng

Dengan penanganan yang kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah daerah, diharapkan angka kasus DBD akan terus berangsur menurun. Peran aktif masyarakat dalam penerapan langkah-langkah pencegahan sangat menentukan keberhasilan dalam penanganan DBD.

Dinkes Buleleng mengingatkan, meski angka kasus mengalami penurunan, risiko epidemiologi DBD tetap ada. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan preventif harus terus ditingkatkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles