KAMI INDONESIA – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan akan melaksanakan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 2 September 2025. Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari gerakan ‘Indonesia (C)emas’ yang menuntut 11 poin krusial kepada pemerintah.
Meskipun terdapat pembatalan aksi pada 1 September 2025, Koordinator Aliansi BEM SI, Muzammil Ihsan, menegaskan bahwa aksi akan tetap berlanjut pada hari Selasa dengan partisipasi ribuan mahasiswa.
Latar Belakang Aksi Demonstrasi
Menjelang aksi yang direncanakan, gelombang pergerakan mahasiswa kembali memanas. Sebelumnya, BEM SI Kerakyatan mengumumkan pembatalan aksi pada 1 September karena situasi yang dinilai tidak kondusif di lapangan.
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, dalam pernyataannya menjelaskan, ‘Untuk wilayah Jakarta, karena melihat kondisi yang sangat buruk, kami memastikan kami tidak turun hari ini.’
Tuntutan yang Diajukan
Meskipun ada ketidakpastian di awal, Muzammil Ihsan memastikan bahwa demonstrasi akan tetap dilaksanakan. Aksi ini bertajuk ‘Indonesia (C)emas Jilid II 2025’, di mana ribuan mahasiswa dijadwalkan untuk menyuarakan 11 tuntutan mendesak.
Berikut adalah 11 tuntutan yang akan digaungkan: Pertama, menolak politisasi sejarah yang menguntungkan elite; kedua, menuntut peninjauan kembali RUU dengan melibatkan partisipasi publik; ketiga, mendesak transparansi dalam perjanjian bilateral.
Dampak dan Harapan dari Aksi Ini
Aksi sebelumnya pada 28 Juli berhasil menarik perhatian publik dengan mengganggu beberapa titik di Ibu Kota. Tuntutan tersebut mengaddress isu-isu mendasar dan relevan dengan masyarakat, sehingga gerakan ini diharapkan dapat mendorong perubahan nyata.
Dengan tema yang diusung, mahasiswa berharap dapat membawa keadilan yang lebih baik dan mendengarkan suara rakyat yang lebih besar. Aksi ini ditujukan tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk seluruh masyarakat yang merasa terpinggirkan.
