spot_img

PBB Nyatakan Bencana Kelaparan di Gaza untuk Pertama Kalinya

KAMI INDONESIA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya mengumumkan kondisi bencana kelaparan di Gaza, Palestina, yang memengaruhi setidaknya 500.000 orang. Situasi ini semakin memburuk dengan proyeksi yang mengindikasikan peningkatan jumlah orang yang terancam kelaparan hingga hampir 641.000 menjelang akhir September 2025.

Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, mengungkapkan bahwa kondisi ini sepenuhnya dapat dihindari jika akses bantuan kemanusiaan tidak terhambat. Namun, pemerintah Israel menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada kelaparan yang terjadi di wilayah Gaza.

Bencana Kelaparan yang Dinyatakan PBB

Laporan terbaru dari panel Integrated Food Security Phase Classification (IPC) pada 15 Agustus 2025 menyatakan bahwa bencana kelaparan telah terkonfirmasi di wilayah administrasi Gaza. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, PBB mengumumkan situasi kelaparan di kawasan Timur Tengah.

IPC memprediksi bahwa kelaparan akan meluas ke wilayah administrasi Deir al-Balah dan Khan Younis pada akhir September, mencakup hampir dua pertiga dari wilayah Palestina. Pengumpulan data yang dilakukan antara 1 Juli dan 15 Agustus menunjukkan bahwa jumlah orang yang terancam kelaparan diperkirakan akan mencapai hampir 641.000 menjelang akhir bulan depan.

Reaksi PBB dan Pemerintah Israel

Tom Fletcher menegaskan bahwa situasi kelaparan ini adalah krisis kemanusiaan yang memerlukan perhatian global. Dia menyatakan, ‘Kelaparan ini seharusnya menghantui kita semua. Ini adalah kelaparan yang sebenarnya bisa kita cegah jika kita diizinkan.’

Menanggapi pengumuman PBB, Kementerian Luar Negeri Israel merilis pernyataan yang menolak klaim tersebut. Dalam pernyataan itu, mereka menyatakan, ‘Tidak ada bencana kelaparan di Gaza.’ Mereka mengklaim bahwa laporan IPC berdasarkan ‘kebohongan Hamas’ dan menyatakan bahwa bantuan telah mengalir ke wilayah Gaza.

Kondisi Kemanusiaan di Gaza

Badan-badan PBB telah mengingatkan akan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, di mana pasokan bantuan terhambat sejak Maret 2025. Akibat keadaan ini, warga Gaza mengalami kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Dengan konflik yang berlangsung selama 22 bulan, lebih dari setengah juta orang di Jalur Gaza saat ini berada dalam kondisi bencana besar. Laporan IPC menyatakan terdapat bukti memadai yang menunjukkan kondisi kritis ini.

Para ahli memperingatkan bahwa jika akses bantuan tidak diperbaiki, situasi akan semakin parah, berpotensi menyebabkan lebih banyak korban jiwa serta meningkatkan angka kemiskinan di kawasan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

Hot Topics

Related Articles