KAMI INDONESIA – Seorang bocah berusia tiga tahun bernama Raya menjadi sorotan setelah perjuangannya melawan penyakit viral di media sosial. Raya, yang berasal dari Desa Cianaga, Sukabumi, meninggal dunia pada 22 Juli 2025 dalam kondisi tubuh dipenuhi cacing.
Kondisi Keluarga dan Penyakit Raya
Bocah bernama Raya diketahui sering bermain di kolong rumahnya, namun kondisinya mulai memburuk ketika mengalami demam dan didiagnosis dengan penyakit paru-paru. Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, mengungkapkan bahwa orang tua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental, yang berpotensi menghambat perawatan anak mereka.
Raya tidak memiliki akses terhadap perawatan medis yang memadai, di mana masalah keuangan menjadi kendala utama dalam mendapatkan bantuan. Keluarga tidak memiliki kartu keluarga atau BPJS, sehingga upaya untuk mendapatkan perawatan terhambat oleh biaya yang tidak terjangkau.
Upaya Perawatan dan Keterlibatan Komunitas
Setelah beberapa kali mengunjungi klinik, komunitas filantropi Rumah Teduh terlibat dengan menjemput Raya menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Namun, meskipun dirawat selama sembilan hari, kondisi Raya tidak membaik dan ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
Keterlibatan komunitas dalam membantu Raya menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam menangani situasi darurat kesehatan di kalangan masyarakat yang kurang beruntung. Namun, kesedihan mendalam tetap terasa ketika upaya ini tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa bocah tersebut.
Tindakan Gubernur dan Respons Publik
Menanggapi kasus tragis ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah untuk memberikan sanksi kepada Desa Cianaga dengan menunda pencairan dana desa. Ia menegaskan bahwa insiden ini merupakan cerminan lemahnya empati dari perangkat desa dalam mengurus warganya.
Gubernur juga menekankan perlunya meningkatkan kesadaran dan penerapan kebijakan sosial yang lebih baik, terutama dalam daerah terpencil yang sering kali terabaikan dalam hal akses kesehatan. Respons masyarakat terhadap kasus ini menunjukkan perhatian yang besar terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di komunitas.
