KAMI INDONESIA – Kimberly Ryder kini beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai orang tua tunggal setelah perpisahannya dari Edward Akbar. Ia mengakui menghadapi berbagai tantangan, baik finansial maupun emosional, dalam mengasuh anak-anaknya sendirian.
Meskipun ada rasa marah terhadap mantan suaminya, Kimberly merasa bersyukur karena Edward masih memberikan nafkah yang sesuai dengan keputusan hakim, yang menjadi sumber ketenangan dalam situasi sulit ini.
Tanggung Jawab Sebagai Orang Tua Tunggal
Kehidupan Kimberly Ryder setelah perpisahan dengan Edward Akbar kini dipenuhi oleh berbagai tantangan sebagai orang tua tunggal. Ia mengaku meskipun ada rasa marah, tetap bersyukur karena mantan suaminya memberikan nafkah untuk anak-anaknya.
Bertempat di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kimberly menyatakan, “Kalau dari dia kan alhamdulillah masih ada nafkah ya, tiap bulannya masih ada. Sesuai dengan putusan hakim, alhamdulillah. Ya disyukuri aja lah ya.”
Kesulitan yang dihadapi Kimberly bukan hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga emosional. Dalam situasi ini, ia merasa perlu meluangkan energi ekstra untuk menjelaskan kepada anak-anaknya mengenai hubungan mereka dengan Edward.
Menghadapi tugas ganda sebagai pengasuh dan pencari nafkah, Kimberly tetap berusaha menjalani perannya dengan sebaik mungkin.
Tanya Jawab Anak-anak Tentang Ayah
Anak-anak Kimberly kerap menanyakan tentang keberadaan sang ayah, yang menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. “Masih, masih nanyain pasti. Masih nanyain. Terus mereka sekarang kadang jadi suka video call sama bapaknya,” ungkap Kimberly.
Dalam menjawab pertanyaan anak-anak tentang ayah mereka, Kimberly berusaha keras untuk memberikan penjelasan yang bijak tanpa menimbulkan kebingungan. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak meski ada kesedihan pribadi yang dirasakannya.
Ketulusan Kimberly untuk menjawab pertanyaan anak-anak tentang ayah mereka mencerminkan dedikasi dan kasih sayangnya sebagai orang tua tunggal. Meskipun perannya menuntut banyak kekuatan, Kimberly menghadapi segala sesuatu dengan senyuman.
Komunikasi yang terbuka ini juga diharapkan dapat memudahkan anak-anaknya dalam beradaptasi dengan situasi baru yang mereka hadapi.
Menghadapi Tantangan Kehidupan
Kimberly menjelaskan bahwa meskipun hidupnya kini penuh tantangan, ia tetap berusaha tersenyum. Menurutnya, tantangan yang dihadapi berkisar dari mengasuh anak-anak hingga mengatasi rasa sakit emosional pasca-perpisahan.
Ia menekankan pentingnya mencari kebahagiaan di tengah situasi sulit dan berusaha untuk tidak membiarkan keadaan membuatnya terpuruk. “Itu gak usah, gak usah dijawab itu. Udah tau lah ya,” katanya menanggapi ekspektasi akan tantangan yang dihadapinya.
Rasa terima kasih atas nafkah yang masih diberikan Edward memberikan sedikit ketenangan bagi Kimberly. Hal ini menjadi motivasi untuk terus melangkah meskipun langkah yang harus diambil tidaklah mudah.
Di tengah gejolak emosional, Kimberly bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, menjaga kebahagiaan dan stabilitas keluarga.