KAMI INDONESIA – Kandidat calon presiden Kolombia, Miguel Uribe, telah meninggal dunia setelah dirawat akibat serangan tembakan yang terjadi saat kampanye di Bogota. Uribe, yang diketahui menderita pendarahan otak, menghembuskan napas terakhir pada 11 Agustus 2025.
Istrinya, Maria Claudia Tarazona, mengenang suaminya melalui unggahan di Instagram dengan ungkapan penuh kesedihan, ‘Beristirahatlah dalam damai, cinta dalam hidupku. Terima kasih atas hidup yang penuh cinta.’
Detail Insiden Penembakan
Insiden penembakan terjadi pada 7 Juni 2025 di sebuah rapat umum di Fontibon, Bogota. Miguel Uribe, senator berusia 39 tahun dan cucu dari mantan presiden Julio Cesar Turbay, ditembak dua kali di kepala dan kaki oleh seorang remaja berusia 15 tahun.
Setelah kejadian tersebut, pihak berwenang berhasil menangkap enam tersangka yang terkait dengan serangan itu, termasuk penembak yang ditangkap langsung di lokasi oleh pengawalnya. Penangkapan ini mencerminkan respons cepat dari pihak keamanan terhadap insiden tersebut.
Perkembangan Kesehatan Miguel Uribe
Meskipun memulai pemulihan dengan tanda-tanda positif, kondisi kesehatan Uribe mengalami kemunduran yang signifikan. Pada 9 Agustus, dokter mengumumkan bahwa ia mengalami pendarahan otak yang baru, yang menjadi penyebab utama kematiannya.
Kematian Uribe ini menimbulkan kesedihan mendalam, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi para pendukung dan rekan-rekannya di partai Centro Democrático, yang merupakan partai oposisi terbesar di Kolombia.
Dampak Kekerasan Politik di Kolombia
Kekerasan politik di Kolombia sudah menjadi isu yang berlangsung lama dan kompleks. Penembakan yang menimpa Miguel Uribe kembali menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh calon politik di negara ini, yang sering kali menjadi sasaran kekerasan dalam konteks pemilihan umum.
Sebelumnya, penangkapan seorang terduga dalang serangan, Penatua Jose Arteaga Hernandez yang dikenal dengan nama panggilan ‘El Costeno’, memberikan harapan akan adanya penyelesaian yang cepat dari pihak berwenang. Namun, insiden ini tetap menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keamanan bagi para politisi di Kolombia.